Quantcast
Channel: Overclocking – Jagat Review
Viewing all articles
Browse latest Browse all 997

Overclocking NVIDIA GeForce GTX TITAN X: Unleash The MONSTER!

$
0
0

TITANX_OC_01

Kartu Grafis besutan NVIDIA yang terbaru GeForce GTX TITAN X, memiliki kinerja yang sangat kencang, hingga layak disebut sebagai kartu grafis single GPU terkencang di muka bumi ini. Meskipun demikian, kami dari JagatReview Overclocking Team tidak pernah mengenal kata ‘cukup’, dan selalu mendambakan performa lebih tinggi. Maka dari itu, kami mencoba untuk melakukan overclocking GeForce GTX Titan X, untuk mencari performa maksimal yang bisa dicapai oleh kartu Grafis ini. Mari simak pengujiannya!

 

Spesifikasi Default

TITANX_DEF_CLOCK

Seperti yang bisa Anda simak di atas, GeForce GTX Titan X menggunakan chip GM200 yang dibuat berdasarkan arsitektur Maxwell, dengan 3072 CUDA Cores yang berjalan pada base clock 1 Ghz++. Lalu dilengkapi dengan 12GB Video Memori bertipe GDDR5 yang masih bisa berjalan di clock 1750Mhz, atau efektif pada 7 Ghz GDDR5, dan memiliki bus width sebesar 384-bit. GTX TITAN X pun masih membawa salah satu kelebihan subsistem memori dari arsitektur Maxwell, yakni 3rd-Gen Delta Color Compression, yang membuat bandwidth memori Titan X lebih tinggi lagi pada keadaan tertentu.

 

Mengenal Base Clock, Boost Clock, dan Max. Boost Clock

Sebelum mulai meng-overclock, baiknya kita mengenal GeForce GTX TITAN X terlebih dahulu. Seperti yang terjadi pada beberapa generasi semenjak arsitektur Kepler rilis, GPU NVIDIA memiliki konfigurasi clock GPU yang dinamis untuk menyesuaikan dengan load dan temperatur (yang dinamai GeForce Boost Technology).Dengan ini, jika sensor pada GPU mendeteksi bahwa aplikasi yang digunakan tidak memberikan load yang berat, dan masih ada power headroom dan thermal headroom, maka si GPU akan secara otomatis meningkatkan clocknya.

Sayangnya, dengan adanya teknologi ini, nilai clock dari GPU akan memiliki beberapa ‘state’, yakni:

  • Base Clock
  • Boost Clock
  • Max. Boost Clock

Pada screenshot GPU-Z di atas, angka ‘1002Mhz’ GPU Clock merupakan Base Clock, sedangkan ‘1076 Mhz’ adalah Boost clock.

Secara teori, nilai Base Clock menurut NVIDIA adalah nilai ‘worst case’ dimana GPU digunakan semaksimal mungkin dan tidak ada thermal ataupun power headroom untuk mengaktifkan fitur Boost clock. Sedangkan Boost Clock adalah clock minimum saat teknologi Boost masih bisa aktif (yang berarti masih ada power & thermal headroom), lalu Max. Boost Clock adalah clock Maksimum yang diijinkan si GPU saat boost aktif.

Dalam praktiknya, untuk aplikasi gaming yang umum, Geforce GTX TITAN X masih memiliki ‘headroom’ untuk berjalan di clock lebih tinggi ketika konsumsi daya ataupun suhu nya mengijinkan. Jika anda memerhatikan screenshot GPU-Z di atas dengan seksama, anda akan melihat angka ‘1164Mhz‘ pada GPU Core Clock, dan inilah clock GPU maksimal yang bisa dicapai (Max. Boost Clock)

Catatan: Ada cara mudah melihat Max. Boost Clock dari GPU anda: Buka GPU-Z, lalu klik tanda tanya ‘?’ yang ada di bagian tengah kanan(ada di gambar), lalu jalankan ‘Render Test’ untuk me-load GPU. Saat render test ini aktif barulah anda bisa melihat boost clock maksimal dari VGA anda.

Pastikan anda mengenali Base, Boost, dan Max. Boost clock dari VGA anda sebelum memulai proses overclocking!

Software / Tool

Anda juga akan membutuhkan beberapa software yang akan membantu proses overclocking. Berikut ini daftar software/tool tambahan yang kami gunakan:

  • GPU-Z 0.8.2
  • MSI Afterburner 4.1.0
  • 3DMark Fire Strike Extreme

GPU-Z akan berguna untuk melihat clock GPU anda(terutama untuk melihat Max. Boost Clock), lalu semua tindakan overclocking akan kita lakukan lewat MSI Afterburner, sebuah tool overclocking GPU universal. Untuk melakukan benchmarking dan tes kestabilan ringan, kami akan menggunakan software 3DMark Fire Strike Extreme preset.

 

MSI Afterburner: Tool Overclocking Universal

MSIAB

MSI Afterburner adalah tool overclocking GPU yang bisa digunakan hampir semua vendor GPU di luar sana, dan bisa diunduh secara gratis disini. Semua praktik overclocking yang kami lakukan disini dilakukan menggunakan tool MSI Afterburner versi 4.1.0. Nah, mari melihat apa saja yang bisa anda ubah di Afterburner:

  1. Core Voltage(mV): Opsi ini hanya akan keluar jika anda men-tick ‘unlock voltage control’ pada Settings dan jika GPU anda mendukung pengubahan voltase via software. Pada versi 4.1.0 yang kami gunakan disini, kami tidak menemui opsi Core Voltage. Semoga opsi ini bisa ditemukan di versi berikutnya.
  2. Power Limit: Saat power sensor di GPU anda mencapai batas maksimalnya(100%), maka ia akan mulai menurunkan clock GPU untuk menyesuaikan tingkat power si VGA. Pada GTX TITAN X, anda masih bisa meningkatkan nilai ini ke 110% jika nilai 100% dianggap tidak cukup. Kami akan menjelaskan soal power limit lebih lengkap di halaman berikutnya(“Limiter II : Power Limit”)
  3. Core Clock & Memory Clock: Tempat anda mengubah clock GPU dan Video RAM. Nilai ini BUKAN berupa clock anda, melainkan merupakan nilai ‘offset’, atau nilai tambahan dari GPU clock anda yang ada sekarang. Misalnya Max. Boost clock pada GPU anda 1164 Mhz, memberikan nilai +200 disini akan mengubah Max. Boost Clock menjadi 1364 Mhz.
  4. Perlu diperhatikan: Memory Clock yang ada disini adalah nilai setelah RAM tersebut dikalikan dua(karena DDR). Jadi misalnya anda memiliki clock memori 1750Mhz, maka untuk mengubah nilai clock memori ini ke 1800Mhz, anda perlu menambah clock memory sebesar 100Mhz(bukan 50Mhz).
  5. Fan Speed: Tempat anda mengubah setting fan. Sejauh yang kami uji, menggunakan nilai AUTO disini akan menjaga suhu VGA anda di kisaran 80-83 C.

 

Testbed

TITANX_OC_02

Berikut ini spesifikasi Testbed yang kami gunakan pada saat pengujian berlangsung:

  • Prosesor: Intel Core i7-5960X Extreme Edition @ 4 Ghz
  • Motherboard: MSI X99S MPOWER
  • RAM: GSkill Ripjaws 4 DDR4-3000C15 4x4GB (@ DDR4-2666C13)
  • VGA: NVIDIA GeForce GTX TITAN X
  • SSD: Kingston HyperX 3K 120GB SSD
  • Case: Open Case (Ambient 25C)
  • CPU Cooler: Noctua NH-U12S + Noctua NF-F12 iPPC3000 Fan
  • OS: Windows 7 64-bit SP1

 

Disclaimer :

1)Tingkat overclocking yang didapat pada setiap pengujian kami bisa jadi berbeda dengan apa yang Anda dapatkan, bergantung pada kualitas CPU, Integrated Memory Controller(IMC), RAM, VGA, dan lain sebagainya.

2) Overclocking yang tidak dilakukan dengan benar dapat memberikan efek negatif bagi sistem Anda (mulai dari ketidakstabilan, hingga kerusakan permanen hardware). Jangan meng-overclock kalau anda tidak benar-benar yakin dengan apa yang anda lakukan. Lakukan OC dengan resiko ditanggung sendiri, Do it at your own risk!


Viewing all articles
Browse latest Browse all 997

Trending Articles