

Disclaimer :
1)Tingkat overclocking yang didapat pada setiap pengujian kami bisa jadi berbeda dengan apa yang Anda dapatkan, bergantung pada kualitas CPU, Integrated Memory Controller(IMC), RAM, dan lain sebagainya.
2) Overclocking jika tidak dilakukan dengan benar dapat memberikan efek negatif bagi sistem Anda (mulai dari ketidakstabilan, hingga kerusakan permanen hardware) Jangan meng-overclock kalau anda tidak benar-benar yakin dengan apa yang anda lakukan. Lakukan OC dengan resiko ditanggung sendiri, Do it at your own risk!
Gallery








Spesifikasi
- Nama lengkap RAM/Part Number: Team Elite Plus U-DIMM DDR3-1866, TPD34G1866HC13BK
- Kapasitas RAM: 4GB single channel kit, Single Side
- Frekuensi SPD: 933MHz (DDR3–1866MHz)
- Timing SPD (CL-tRCD-tRP-tRAS): 13-13-13-32
- XMP ready: Tidak
- Voltase RAM: 1.5 Volt
- Website Official: Team Elite Plus U-DIMM DDR3 1866



Platform Pengujian

- Processor: Intel Core i5-4670K 3.4 GHz
- Motherboard: GIGABYTE Z97X-SOC Force
- RAM: Team Elite Plus U-DIMM DDR3 1866, 2x4GB
- SSD: 120 GB Galaxy SSD
- PSU: Corsair AX 850 Watt
- Cooling System: Noctua NH-U14S
- Operating System: WIndows 7 Ultimate 64Bit SP1
- Chipset yang digunakan adalah Z97 sehingga tidak mendapatkan limitasi ke 1600 MHz
- Chipset Z97 menggunakan processor Intel Core Generasi 4, Haswell yang memiliki Integrated Memory Controller (IMC) yang mampu menangani RAM yang berjalan pada frekuensi tinggi
- Menggunakan K prosesor agar dapat berjalan pada kecepatan 4 GHz secara konstan
- Kami tidak menginginkan untuk mendapatkan limitasi diluar dari RAM yang akan kami uji
Ruang Lingkup dan Metoda Pengujian
Fokus kami adalah menguji seberapa jauh memori Team Elite+ 1866 MHz bisa di-overclock di sistem kami, lolos stress test tanpa error, dan bagaimana hasil overclocking ini berpengaruh kepada performa sistem secara keseluruhan. Pengujian dimulai dengan menguji performa RAM dalam keadaan default(spesifikasi sesuai kemasan), lalu pengujian overclock dilangsungkan. Detail dari pengujian adalah sebagai berikut:- Pengujian overclocking akan dilakukan menggunakan setup aircooling, baik CPU maupun RAM. Extreme cooling sama sekali tidak digunakan disini
- RAM akan diuji dengan setting DRAM Voltage(VDimm), yakni 1.65V. Setting ini dipilih karena setting tegangan memori seperti ini masih cukup aman untuk digunakan (+150 mVolt)
- Kami akan mencoba mencari beberapa konfigurasi overclock(kombinasi antara timing dan frekuensi RAM) yang masih stabil untuk menjalankan berbagai benchmark dalam pengujian kami. *Definisi ‘stabil’ disini adalah bisa menjalankan semua software pengujian tanpa BSOD/Crash*
- Kami tidak akan melakukan settings manual selain Primary Timings dan Command Rate pada RAM ini, karena tujuan produk ini untuk penggunaan harian dan bukan untuk kompetisi overclocking, sehingga kami akan membuat settings yang mudah untuk diaplikasikan oleh para pembaca.
Software/Benchmark
Software yang kami gunakan dalam pengujian adalah sebagai berikut:- Intel XTU Benchmark: Intel XTU(Xtreme Tuning Utility) adalah sebuah software tuning untuk prosesor Intel Core 3rd-Gen “Ivy Bridge’ dan 4th-Gen ‘Haswell’. Didalam software tuning ini terdapat sebuah benchmark yang mengkalkulasi bilangan prima(menggunakan algoritma mirip prime95), dan benchmark tersebut sangat menyukai performa memori yang kencang.
- AIDA64 Memory Benchmark – Latency: Aplikasi AIDA64 Memory Benchmark (dahulu bernama Everest) sangat popular di kalangan tester/reviewer untuk menguji performa memori mereka, ini disebabkan karena aplikasi tersebut memang sangat dipengaruhi performa subsistem memori, antara lain frekuensi kerja memori, frekuensi memory controller pada sistem, dan juga latency dari memori yang digunakan. Pada pengujian ini kami tidak menguji performa ‘memory read bandwitdh’, namun menguji ‘memory latency’ karena bisa lebih efektif menunjukkan performa memori saat kecepatan memori sudah diatas DDR3-2666Mhz dengan timing longgar.
- SuperPI 1.5 – 32M: SuperPI adalah satu dari beberapa benchmark favorit para overclocker dan juga penggemar competitive benchmarking. Benchmark single-thread ini selain dipengaruhi oleh clockspeed CPU yang digunakan, juga dipengaruhi oleh kecepatan sub-sistem memori Anda. Sistem yang memiliki CPU clockspeed sama bisa memiliki hasil yang berbeda jika frekuensi dan/atau latency memorinya berbeda
- LinX 0.6.4 – LinX adalah aplikasi yang kami gunakan untuk memberi beban kerja kepada prosesor dengan mengkalkulasi bilangan prima(menggunakan algoritma mirip prime95). Dengan aplikasi ini, kami juga sekaligus membebani Memory Controller pada prosesor dengan mengatur agar LinX memenuhi penggunaan memory. Dengan beban sebesar ini, software ini dapat dijadikan standard ‘stabil’ apabila lolos tanpa error setelah berjalan sebanyak 2 loop.