Quantcast
Channel: Overclocking – Jagat Review
Viewing all 997 articles
Browse latest View live

JagatReview OC Team Berangkat ke Galaxy GOC 2013 Shanghai

$
0
0
GOC2013 Logo

GOC2013 Logo

GOC2013 Logo   Kontes overclocking akhir tahun yang diselenggarakan oleh Galaxy, yakni Galaxy Overclocking Carnival 2013, akan dilangsungkan sebentar lagi! Seperti yang sudah pernah kami ulas pada artikel preview Galaxy GOC 2013 yang terdahulu, kompetisi overclocking ini mengundang 20 (dua puluh) overclocker terbaik dunia untuk meng-overclock kartu grafis keluaran Galaxy yang teranyar: Galaxy GTX 780 Ti HOF dan GTX 760 HOF. JagatReview Overclocking Team kali ini mendapat undangan untuk mengikuti kompetisi bergengsi ini, dan yang berangkat adalah kapten tim JagatOC sendiri: Alva "Lucky_n00b" Jonathan. Selain Alva dari JagatOC Team, Galaxy pun mengundang overclocker kawakan Indonesia asal Jogjakarta yakni Hasan Jadid a.k.a "Hazzan". Kemarin malam pukul 23:55, kedua overclocker ini bertolak dari Indonesia untuk menuju Shanghai, tempat dimana Galaxy GOC 2013 diadakan. Nah, sekarang mari kita simak berbagai informasi seputar Galaxy GOC 2013 ini! (sebagian dari informasi ini disadur dari OverclockingTV, yang menjadi official media partner pada ajang Galaxy GOC 2013)  

Tempat dan Tanggal Lomba

Galaxy mengadakan kontes ini di Shanghai, tepatnya di Shanghai Pudong Expo, pada tanggal 14-15 Desember 2013.  exhibition-hall-shanghai-pudong-expo-mask9   [caption id="attachment_230481" align="alignnone" width="448"]*gambar: OverclockingTV* *gambar: OverclockingTV*[/caption] Melihat ukuran Venue-nya yang sangat besar, nampaknya Galaxy mengantisipasi banyaknya pengunjung yang akan datang dan menonton kompetisi ini.  

Event Rundown

Kompetisi ini akan berlangsung selama dua hari (14-15 Desember 2013), namun Galaxy memberikan satu hari ekstra, yakni tanggal 13 Desember, yang didedikasikan untuk menguji berbagai hardware yang digunakan pada tanggal lomba. Ini wajar, mengingat para peserta akan berhadapan dengan hardware yang belum pernah dirilis sebelumnya. Berikut ini jadwal acara selama Galaxy GOC 2013: *klik untuk memperbesar* Screen-Shot-2013-12-03-at-9.23.20-AM Screen-Shot-2013-12-03-at-9.23.27-AM Screen-Shot-2013-12-03-at-9.23.41-AM     Halaman Berikutnya: Para Kontestan dan Tim-nya

HWBOT Country Cup 2013 Berakhir: Indonesia Peringkat 3 Dunia, Australia Juara

$
0
0
CC2013Top3

CC2013Top3

  countryCup-1920-1080s   Kompetisi overclocking online tahunan HWBOT Country Cup 2013 baru saja berakhir! Setelah berlaga selama kurang lebih 60 hari dalam kontes yang diselenggarakan oleh situs overclocking terkemuka  HWBOT (www.hwbot.org) ini, akhirnya ketiga pemenang Hwbot Country Cup 2013 pun ditentukan. Australia menduduki posisi pertama dengan total perolehan 247 Poin,  Jerman keluar sebagai runner-up dengan 209 poin, disusul ketat oleh Indonesia dengan 201 Poin. Berikut ini 10(sepuluh) negara dengan perolehan poin tertinggi selama Hwbot Country Cup tahun 2013: CC2013_1sd10   *Sebagai informasi tambahan, anda bisa membaca artikel kami yang terdahulu mengenai Hwbot Country Cup 2013 ini, untuk lebih mengerti detail dan mekanisme penilaiannya*  

Country Cup 2013: Penuh Kejutan Dibandingkan Tahun Lalu

[caption id="attachment_232652" align="alignnone" width="339"]Papan Skor Hwbot Country Cup 2012 tahun lalu Papan Skor Hwbot Country Cup 2012 tahun lalu[/caption] Dibandingkan dengan hasil tahun lalu, banyak sekali kejutan-kejutan yang kami temui, misalnya saja Australia yang biasanya tidak mengikuti Country Cup karena kesibukan para overclockernya, namun tahun ini mengeluarkan seluruh dayanya untuk meraih hasil terbaik. Lalu kami mendapati juara tahun lalu, Greece, yang karena alasan tertentu tidak mengikuti Country Cup tahun ini. Tahun ini ada juga beberapa negara yang prestasinya meningkat pesat dari tahun lalu seperti France dan USA. Selain itu semua, ada juga beberapa negara yang memang  secara konsisten selalu mencatatkan dirinya sebagai tim papan atas Hwbot Country Cup dari tahun ke tahun, misalnya Jerman, Indonesia, Polandia, Belgium, dan Canada.  

Overclocker Indonesia: Nomor 3 Dunia, Nomor 1 Asia

CC2013Top3 Tahun ini, para overclocker Indonesia boleh berbangga diri karena Indonesia merupakan negara dengan peringkat overclocker nomor 3 Dunia, dan masih menjadi negara overclocker no. 1 di Asia! Jika anda mengamati HWBOT Country Cup dari tahun ke tahun, tahun 2011 lalu Indonesia pernah juga meraih peringkat ketiga, dan tahun 2012 lalu sedikit turun ke posisi 4. Dengan meraih posisi tiga pada Country Cup 2013 ini, overclocker dari Indonesia sudah membuktikan konsistensinya, dan juga kembali memastikan bahwa hobi yang satu ini masih banyak peminatnya di Tanah Air. Meski bersaing sengit dengan negara-negara lain seperti Australia, Jerman, dan US yang menduduki posisi atas papan skor Country Cup pada awalnya, Indonesia mulai menunjukkan taringnya pada beberapa stage,misalnya pada stage 8: SuperPi 32M, dimana Indonesia menduduki posisi pertama karena sebuah submission superPi 32M kelas notebook yang skornya bahkan bisa menyaingi hardware kelas desktop. Indonesia juga meraih peringkat pertama di benchmark Catzilla pada stage 6(AMD APU), dikarenakan beberapa overclocker Indonesia cukup familiar dengan setting overclocking AMD APU. CC2013_Catzilla    

Partisipasi Overclocker Indonesia: Sebagian Overclocker lama, Namun Ada Generasi Baru

[caption id="attachment_232656" align="alignnone" width="500"]Gathering Country Cup Juara AOCT 2013 Nasional berkumpul menghadiri sesi 'training' khusus dari JagatOC Team, dan disusul sesi overclocking extreme untuk Hwbot Country Cup[/caption] Country Cup merupakan lomba yang didesain untuk memancing niat dan motivasi dari overclocker pada sebuah negara tertentu untuk berpartisipasi. Dan seperti tahun lalu, banyak overclocker dari berbagai penjuru Indonesia yang turut serta membela negara di kontes ini, mereka adalah:
  1. Bpk. Dedy Irvan a.k.a cerpelai - JagatReview OC Team
  2. Hendra Masli a.k.a I.R.I.S - JagatReview OC Team
  3. Hendra Wijaya a.k.a Coldest - JagatReview OC Team
  4. Dendy Putra a.k.a r0yal_flush - JagatReview OC Team
  5. Leontius Jesse Putra a.k.a bboyjezz - JagatReview OC Team
  6. Richard Sutanto a.k.a Slythz - JagatReview OC Team
  7. Alva Jonathan a.k.a Lucky_n00b - JagatReview OC Team
  8. Coek a.k.a Placid - Team Placido-OC
  9. Erwin Daniel a.k.a Winniel92 (Juara 1 AOCT 2013 Nasional)
  10. Bambang Anggoro Jati a.k.a bmbenx (Juara 3 AOCT 2013 Nasional)
  11. Yudhi Agus a.k.a yudhiagust
Sebagian besar dari semua overclocker diatas merupakan overclocker lama, namun untungnya ada beberapa overclocker baru yang mengikuti lomba ini, seperti juara 1 AOCT 2013, Erwin Daniel, serta rekan-rekan dari AMIKOM Jogjakarta yang mendapat posisi 3 di AOCT 2013 Nasional: bmbenx, yudhiagust, dan tho tho. Keinginan mereka untuk naik level ke jenjang overclocking yang lebih tinggi patut diacungi jempol! Sebagai catatan tambahan, dari 32(tiga puluh dua) submission yang dibutuhkan untuk mengikuti Country Cup, segenap JagatReview OC Team berhasil membukukan 29 buah submission.  

Penutup

[caption id="attachment_232658" align="alignnone" width="500"]DSC05586s Setup 4-way R9 290X untuk Hwbot Country Cup 2013 - Sangat Kompleks! Tunggu pembahasan dari setup yang menghasilkan nilai  lebih dari 38000 3DMark11 ini![/caption] Sebenarnya masih banyak lagi hal seputar Country Cup 2013 yang menarik untuk dibahas, mulai dari persiapan benchmark, hingga tips dan trik mengoptimalkan hardware tertentu. Semua ini akan kami bahas dalam minggu-minggu mendatang!  Tunggu saja tanggal mainnya, hanya untuk anda: bagian dari 3 negara overclocker terkuat di dunia!        

Tahun 2014 Bagi Overclocker: Apa yang akan berbeda?

$
0
0
DSC_0845ss

DSC_0845ss

DSC05578s Overclocking  merupakan sebuah teknik untuk menjalankan periferal/komponen PC pada kecepatan diatas standar pabrikannya, dan efek dari teknik ini umumnya adalah peningkatan kinerja. Dengan ini, para power user yang hobi 'mengoprek' PC-nya bisa mendapat performa lebih dengan relatif tanpa biaya ekstra. Tahun demi tahun, peminat kegiatan overclocking tetap ada, meski relevansi overclocking dalam penggunaan PC sudah berkurang. Ini terjadi karena rata-rata pengguna PC sudah puas dengan kinerja PC-nya sehari-hari (walau masih pengguna ada yang butuh processing power besar, misalnya Editor Multimedia). [caption id="attachment_233155" align="alignnone" width="500"]OCForVideoEdits OC untuk ekstra kinerja saat editing video, kenapa tidak?[/caption] Ya, overclocking yang dulunya diminati karena menjadi sebuah kebutuhan, sudah sejak lama perlahan-lahan bergeser kembali ke bentuk asalnya, yakni menjadi sebuah hobi. Lalu, apakah menipisnya minat pengguna akan sistem PC yang bertenaga ini membuat kegiatan overclocking menjadi hilang dan mati? Ternyata tidak! Pengguna yang meng-overclock PC-nya dengan alasan performa masih tetap ada, custom made PC dengan prosesor yang sudah pre-overclocked dengan cooling mumpuni masih ada peminatnya, dan dukungan vendor akan produk yang disiapkan untuk overclocking(misal: CPU dengan unlocked multiplier, Motherboard dengan durabilitas ekstra khusus OC) kian menjamur.  Hobi ini juga berkembang menjadi ajang adu cepat komputer masing-masing, dengan memecahkan berbagai rekor dunia dalam pencapaian skor benchmark, ataupun clockspeed. Jadi, apakah hobi overclocking ini masih akan berlanjut di Tahun 2014 ini? Tentu!  

Competitive Overclocking: Menjadi Masa Depan Overclocking?

DSC_0845ss Hobi memaksimalkan komponen PC ini menjadi menarik ketika dikemas dalam sebuah format kompetisi, ini sebabnya kompetisi overclocking masih banyak peminatnya. Tahun 2013 lalu ternyata merupakan tahun yang 'spesial' bagi para overclocker, pasalnya, tahun 2013 adalah tahun dimana kompetisi overclocking, baik online maupun live/offline, kembali marak. Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, kompetisi overclocking yang diselenggarakan di tahun 2013 lebih banyak jumlahnya, tentu dengan sponsor yang makin beragam. Kompetisi overclocking yang diadakan di tahun 2013 lalu antara lain:

Internasional:

Corsair OC Main Event - Computex 2013, Taipei Intel XTU Overclocking Challenge ASRock 8-series OC Competition(online) ASRock FM2 A10 OC Competition(online) MSI Master Overclocking Arena 2013, Taipei ASUS Open Overclocking Cup(AOOC) 2013,  Moscow Galaxy Overclocking Carnival(GOC), Shanghai Kingston HyperX OC Takeover(online) Gigabyte 'Feel The Force' Z87 OC Contest(online) HWBOT Country Cup 2013 (online)

Lokal (Indonesia):

Intel AOCT 2013 - DIY & Jawa Tengah Intel AOCT 2013 - Jawa Barat & Banten AMD Indonesia Overclock Competition (online) Intel AOCT 2013 Nasional - Jakarta Contoh-contoh diatas sudah membuktikan bahwa saat overclocking 'dipermak' menjadi sebuah kegiatan yang kompetitif, peminatnya tidak sedikit. Berbagai vendor hardware pun turut serta menjadi sponsor kegiatan yang satu ini karena memancing banyak user enthusiast lain untuk 'mengikuti jejak' para competitive overclocker tersebut. Mengapa? Karena hardware yang digunakan untuk kompetisi overclocking umumnya merupakan hardware dengan kualitas tinggi berkelas high-end yang pastinya memberikan profit margin lebih tinggi. Everyone loves a good business, right?  

Casual Overclocking: Antara Pro dan Kontra

[caption id="attachment_233152" align="alignnone" width="500"]DSC01075s Pendingin Watercooling Compact: Diminati banyak Casual Overclocker[/caption]   Tadi kita sempat membahas mengenai overclocking dari segi kompetitif, lalu bagamana dengan sebagian besar pengguna yang menjadi casual overclocker? (Casual overclocker adalah pengguna yang sesekali meng-overclock sistemnya untuk mendapat sedikit performa ekstra, entah itu untuk games yang ia mainkan, atau keperluan pekerjaan sehari-harinya) Disini, kami mendapat dua buah pendapat yang berlawanan. Di satu sisi, ada pengguna yang kurang setuju akan overclocking, karena melihat bahwa dengan PCnya yang masih cukup kencang, kegiatan ini sudah tidak ada gunanya, penuh resiko kerusakan, serta kadang malah mengeluarkan dana yang besar, seperti yang kami temui di halaman sosial media berikut: COmments Di sisi lainnya, masih ada yang Pro akan overclocking, dengan alasan sedikit ekstra performa tidak mungkin merugikan. Pendapat ini cukup banyak ditemui para user yang menggunakan sistem dengan spesifikasi low-end hingga mainstream, yang memang masih butuh sedikit kinerja ekstra untuk sekedar bermain game lebih nyaman, atau melakukan berbagai multimedia task dengan lebih cepat. Ada juga pendapat lain yang juga pro akan casual overclocking karena overclocking dianggap sebagai tempat mereka mempelajari seluk-beluk seputar PC hardware. [caption id="attachment_233157" align="alignnone" width="500"]IMG_6735 Overclocking sebagai sarana untuk mempelajari hardware PC bagi pemula[/caption]  

Dukungan Vendor : Tetap Ada, Makin Beragam

OCBoards Terlepas dari pro dan kontra akan overclocking itu sendiri, seperti yang pernah kami utarakan sebelumnya, dukungan vendor-vendor hardware akan overclocking, khususnya akhir-akhir ini, semakin banyak dan beragam. Misalnya saja Dukungan Overclocking untuk prosesor Intel 'Haswell' mobile, lalu makin beragamnya motherboard dengan spesialisasi overclocking seperti: ASRock Z87M OC Formula, Gigabyte GA-Z87X-OC, dan MSI Z87 MPOWER SP. ASUS pun tidak ketinggalan dengan menelurkan motherboard Mini-ITX mereka yang sanggup melakukan overclocking, yakni ASUS Maximus VI Impact. Sebagai tambahan, overclocking pun sudah menjadi sorotan tersendiri dalam berbagai pameran teknologi komputer, misalnya saja dalam Intel Developer Forum(IDF) 2013 lalu, dimana ada technical session khusus mengenai overclocking prosesor Intel Haswell dan Ivy Bridge-E.  

Patut dinanti di 2014: SSD OC, Kaveri, Haswell-E, DDR4, dan banyak lagi!

haswell-e Selain beberapa hardware yang disebut diatas, akan banyak lagi kejutan seputar overclocking yang layak untuk ditunggu di tahun 2014 ini, misalnya SSD Overclocking yang rencananya akan diperkenalkan oleh Intel, lalu prosesor AMD Kaveri yang akan dirilis dalam waktu dekat, hingga platform High-end Desktop Intel 8-Core 'Haswell-E' yang juga akan mengusung tipe memori baru, DDR4. Di tahun 2014 ini, overclocker tidak akan kehabisan 'mainan'  mereka!    

Ikuti perkembangan seputar OC di Tahun 2014 bersama JagatOC!

LOGO-JAGAT-OC Nah, seperti yang anda baca diatas, nampaknya tahun 2014 akan kembali menjadi tahun yang menarik bagi overclocker karena dipenuhi dengan banyak hardware baru yang siap di-overclock sampai batas maksimalnya. Seperti yang pernah kami utarakan setahun lalu, Overclocking is our passion. Kami akan selalu berusaha untuk mencai performa terbaik dari periferal yang kami miliki, meski peningkatan performa yang kami dapatkan sudah terlihat absurd bagi sebagian pengguna. Di tahun yang baru ini, kami dari Jagat Review OC Team (JagatOC) akan berusaha sekuat tenaga untuk tetap menyajikan konten seputar overclocking, mulai dari Tips & Trik, Overclocking Guide, Praktik Extreme Overclocking, hingga ke liputan seputar kompetisi overclocking(baik online maupun offlne). Semuanya hanya bagi anda, pembaca setia JagatReview. Sampai jumpa di artikel Overclocking kami yang berikutnya! [caption id="attachment_233158" align="alignnone" width="500"]JagatOC Team (kiri-kanan): Dendy 'r0yal_flush', Alva "Lucky_n00b', Richard 'Slythz', Jesse 'bboyjezz', dan Erwin 'Winniel92' JagatOC Team (kiri-kanan): Dendy 'r0yal_flush', Alva "Lucky_n00b', Richard 'Slythz', Jesse 'bboyjezz', dan Erwin 'Winniel92'[/caption] PS. Anda juga bisa mengikuti update-update kami yang terbaru di halaman Facebook JagatOC ;)

HWBOT Country Cup 2013 Hardware Highlights: HIS Radeon HD 5450 PCI 512MB GDDR3

$
0
0
DSC05636ss

DSC05636ss

Masih ingat dengan kompetisi overclocking online HWBOT Country Cup 2013 lalu? Lomba overclock antarnegara yang diselenggarakan situs overclock  HWBOT.org tersebut  berlangsung selama kurang lebih 60(enam puluh) hari, dan diikuti oleh lebih dari 40 negara, dengan Indonesia pada urutan ketiga. Sejak Hwbot Country Cup pertamakali diadakan tahun 2009 lalu, kompetisi ini memiliki sebuah ciri khas tersendiri,  yakni mensyaratkan penggunaan beberapa jenis hardware PC yang unik, tidak lazim, yang bahkan sangat sulit didapat. Mencari, dan meng-overclock hardware-hardware unik tersebut tentunya menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi overclocker yang mengikutinya. Berikut ini kami sajikan berbagai hardware unik tersebut!

HIS Radeon HD 5450 PCI 512MB

DSC05636ss Meng-overclock VGA PCIe memang sudah biasa, namun bagaimana dengan VGA PCI ? (Anda tidak salah baca, kami memang menulis kata ‘PCI’, dan bukan ‘PCIe’) Salah satu stage dari Country Cup 2013 lalu yakni Stage 7 dengan jenis benchmark 3DMark03 mensyaratkan penggunaan VGA dengan antarmuka PCI, sebuah antarmuka yang sudah ditinggalkan bertahun-tahun lalu untuk kartu grafis. Interface PCI sudah ditinggalkan banyak pengguna saat industri beralih menggunakan standar AGP(Accelerated Graphics Port). Bagi peserta Country Cup, tentunya akan sulit memenuhi persyaratan hardware ini, mengingat juga benchmark 3DMark2003 memerlukan kartu grafis yang kompatibel dengan API DirectX 9.0 untuk bisa menjalankan semua testnya dengan optimal, sedangkan kebanyakan VGA PCI terdahulu biasanya hanya kompatibel dengan standar DirectX 7 kebawah. (catatan: VGA yang kompatibel dengan hanya DirectX 7 dan DirectX 8 masih bisa menjalankan 3DMark2003, walau skornya kurang optimal) Untungnya, masih ada beberapa vendor yang tetap memproduksi VGA modern dengan interface PCI dengan alasan kompatibilitas dengan sistem tertentu(misalnya Intel Atom mini-ITX board untuk kebutuhan Home Theatre PC yang hanya memiliki slot ekspansi PCI). Meski VGA PCI seperti ini sulit dicari, HIS Taiwan cukup berbaik hati untuk meminjamkan salah satu VGA modern mereka yang memiliki antarmuka PCI, yakni HIS Radeon HD 5450 PCI 512MB (64-bit).

Gallery

Berikut ini tampilan dari HIS Radeon HD 5450 PCI yang kami terima: [caption id="attachment_233596" align="alignnone" width="500"]DSC05635ss HIS Radeon 5450, datang dengan low-profile bracket, cocok untuk sistem mini-ITX HTPC[/caption]   DSC05636ss DSC05638ss [caption id="attachment_233599" align="alignnone" width="500"]DSC05640ss Chip PLX yang menjadi bridge antara antarmuka native dari VGA ini (PCIe), menjadi PCI[/caption]    

Spesifikasi & Testing Awal

5450GPU-Z   Chip yang digunakan sebagai otak dari VGA PCI ini mungkin tidak terlihat istimewa, karena hanya sebuah ATI Radeon HD 5450 yang memiliki 80 Shaders(Radeon Cores), serta 64-bit memory interface. Namun perlu diingat, pada kelas PCI, VGA ini termasuk salah satu yang paling kencang, mungkin sekelas dengan NVIDIA GT 430 / 610 PCI. Memori dengan tipe GDDR3 cukup membantu performa kartu grafis ini, mengingat interface memori-nya 'dikebiri' menjadi 64-bit. Datanglah pengujian VGA PCI ini di sistem PC, namun kita menemui banyak sekali masalah performa dengan platform PC modern(Haswell, Sandy Bridge, dll), karena entah mengapa skor 3Dmark 2003 dengan VGA PCI ini selalu menghasilkan hasil yang rendah dan tidak normal (dibawah 5000 3DMarks, harusnya lebih). Untuk itu, kami memilih platform yang 'klasik', dimana kami yakin bahwa platform ini tidak akan mengalami masalah performa dengan kartu grafis berinterface PCI. Berikut ini spesifikasi PC yang kami gunakan untuk menguji: DSC05057ss  
  • Prosesor: Intel Pentium 4 2.8Ghz (HT Enabled, FSB 200Mhz)
  • Motherboard: ABIT AI7 (chipset Intel i865PE)
  • RAM: Corsair XMS-3200XLPT 2x512MB , DDR400 2-2-2-5
  • VGA: HIS Radeon HD 5450 PCI
  • SSD: Intel 40GB
  • PSU: Corsair CX 500W
Meski kami sempat takut bahwa sistem ini akan dihantui oleh masalah performance bottleneck, ternyata tidak demikian yang terjadi. VGA PCI Radeon HD 5450 ini berfungsi normal pada sebuah Platform Klasik berbasiskan Pentium 4 Northwood. Berikut ini skor sistem kami pada saat default: [caption id="attachment_233602" align="alignnone" width="500"]03_DEF *klik untuk memperbesar*[/caption]   Berikutnya, kami berusaha mengoverclock VGA ini hingga batas termaksimalnya, dan mendapat skor 7638. Pada saat ini, VGA mengalami limitasi overclocknya di Core Clock 700Mhz, dan memori di 800Mhz. 03_7638  

Modifikasi Voltase

DSC05053ss Radeon HD 5450 umumnya bisa berjalan pada kecepatan hingga 800Mhz Core Clock. Ketidakmampuan VGA ini untuk berjalan di clock demikian mungkin disebabkan oleh kurangnya voltase pada GPU. Dan untuk itu, kami memodifikasi beberapa rangkaian pada VGA ini untuk mendapat tegangan GPU dan juga video memori yang lebih tinggi. DSC05496ss DSC05061ss   Modifikasi yang kami lakukan ini mengubah nilai voltase GPU dari 1.25V(default) hingga ke 1.45V, lalu mengubah voltase memori dari 1.55V ke 1.75V. Dengan modifikasi voltase, ternyata VGA langsung sanggup berlari kencang dan menyentuh core clock 1100Mhz! [caption id="attachment_233601" align="alignnone" width="500"]*klik untuk memperbesar* *klik untuk memperbesar*[/caption] Dengan Core GPU berjalan di 1100 Mhz, kami akhirnya berhasil mendapat skor 9212 di 3DMark03, dengan VGA PCI. Termasuk lumayan mengingat skor yang dicapai sudah 50% lebih tinggi daripada keadaan defaultnya. Sebenarnya setelah ini kami berusaha meng-overclock CPU, namun tidak membawa hasil berarti, skor masih tidak naik. Menggunakan extreme cooling pada VGA ini juga ternyata tidak membantu pencapaian clock yang lebih tinggi lagi. Akhirnya, kami memutuskan bahwa core clock 1100Mhz dan video memori clock sebesar 785Mhz(DDR3-1570) adalah hasil tertinggi yang bisa didapat. Sebagai penutup, kami cukup kagum bahwa VGA PCI ini bisa ditingkatkan performanya lebih dari 50% (meski setelah modifikasi), dan VGA ini akhirnya membantu Indonesia untuk finish dengan urutan ketiga pada stage 3DMark03 di Country Cup 2013. Sampai jumpa di artikel Hwbot Country Cup 2013 Hardware Highlight selanjutnya, hanya di JagatReview!  

HWBOT Country Cup 2013 Hardware Highlights: ASUS ARES Dual Radeon HD 5870

$
0
0
ARES_VGA

ARES_VGA

Masih ingat dengan kompetisi overclocking online HWBOT Country Cup 2013 lalu? Lomba overclock antarnegara yang diselenggarakan situs overclock  HWBOT.org tersebut  berlangsung selama kurang lebih 60(enam puluh) hari, dan diikuti oleh lebih dari 40 negara, dengan Indonesia pada urutan ketiga. Sejak Hwbot Country Cup pertamakali diadakan tahun 2009 lalu, kompetisi ini memiliki sebuah ciri khas tersendiri,  yakni mensyaratkan penggunaan beberapa jenis hardware PC yang unik, tidak lazim, yang bahkan sangat sulit didapat. Mencari, dan meng-overclock hardware-hardware unik tersebut tentunya menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi overclocker yang mengikutinya. Berikut ini kami sajikan berbagai hardware unik tersebut!

ASUS ARES Dual Radeon HD 5870

ARES_VGA Salah satu stage di HWBOT Country Cup 2013, yakni stage 3, menyaratkan penggunaan VGA AMD Radeon HD 5000 series dengan konfigurasi 2-way Crossfire, pada benchmark 3DMarkVantage Performance Preset, dengan tambahan limitasi CPU yang digunakan harus merupakan Intel Core i5 Family. AMD Radeon HD 5000 series, terutama seri HD 5870 merupakan GPU kelas high-end di masanya. Berbekal 1600 Shader dan dukungan DirectX 11 yang pertamakalinya bagi ATI/AMD, VGA Radeon HD 5870 tak diragukan lagi menjadi salah sebuah VGA yang terkuat di masanya, dan bersaing ketat dengan NVIDIA Fermi GPU (seri GTX 4xx). Hingga hari ini, masih ada beberapa pengguna yang tetap setia dengan HD 5870-nya karena masih bisa diajak bermain game terkini, meski dengan detail yang agak terbatas. Performa ini pun masih bisa ditingkatkan lagi dengan menjalankan HD 5870 pada mode Crossfire. Sayangnya mengingat VGA ini agak sulit ditemui (baik baru maupun bekas), kami agak kesulitan untuk menemukan dua buah VGA HD 5870. Untungnya, ASUS Indonesia memiliki VGA yang memenuhi persyaratan tersebut dan bersedia meminjamkannya kepada JagatReview OC Team. VGA yang dipinjamkan tersebut adalah sebuah ASUS ARES Dual HD 5870. VGA yang tampil garang ini memiliki dua buah chip Radeon HD 5870 yang berada pada satu rangkaian PCB. Perlu diingat, ASUS ARES ini bukanlah sebuah Radeon HD 5970, yakni VGA Dual-GPU dari ATI/AMD yang juga mengusung dua buah chip HD 5870. Radeon HD 5970 dengan desain reference dari AMD akan mengoperasikan kedua chip HD 5870 dalam kecepatan yang rendah dikarenakan adanya limitasi thermal maupun daya. Namun ASUS ARES merupakan sebuah VGA dengan custom design dari ROG Team ASUS, dimana kedua chip HD 5870-nya berjalan pada kecepatan penuh (850 Mhz). Lebih unik lagi, VGA ini hanya diproduksi secara terbatas (Limited Edition). Mari simak kemampuan VGA langka ini!

Pengujian

Berikut spesifikasi sistem yang kami gunakan:
  • Prosesor: Intel Core i5-4670K
  • Motherboard: ASRock Z87 M OC Formula
  • RAM: G.SKill Pi Series 2000C6 2x2GB
  • VGA: ASUS ARES Dual HD 5870
  • PSU: Cooler Master 1500W
[caption id="attachment_233751" align="alignnone" width="500"]*klik untuk memperbesar* *klik untuk memperbesar*[/caption] Kami langsung memasang VGA ARES ini pada sistem testbed kami, lalu sedikit meng-overclock GPU dan Video Memori-nya ke tingkat 950Mhz/1200Mhz(GPU/Mem). VGA ASUS ARES melewati pengujian ini dengan mudah dan memberi skor P35618. Namun karena kami juga meningkatkan voltase GPU yang bersangkutan ke tingkat 1.35V-an, suhu VGA sudah terlalu tinggi , jadi kami tidak bisa meningkatkan clock GPU dan Memori dari ARES lebih jauh lagi. Ini berarti saatnya mengganti pendingin yang terpasang dengan mengaplikasikan extreme cooling pada GPU-nya.

Mengganti Cooling

DSC05508ss Pertama-tama kami harus melepas seluruh bagian pendingin dari ASUS ARES. Pendingin ASUS ARES yang begitu masif ternyata sedikit memberi kami kesulitan untuk melepasnya karena komponennya sangat banyak, mulai dari Heatpipe untuk tiap GPU, sebuah pelat pendingin untuk VRM dan memori, hingga kipas besar di tengah mereka untuk melepas panas. Di bawah ini anda bisa saksikan bentuk PCB dari ASUS ARES saat semua pendinginnya dilepas: DSC05510ss Setelah melepas semua pendingin, kami mulai menyadari bahwa LN2 Container (pot) yang biasa kami gunakan untuk GPU tidak muat pada ASUS ARES karena ada beberapa komponen (kapasitor dan induktor) yang menghalangi. Lalu bagaimana caranya kami mengaplikasikan pendingin ekstrim ke ASUS ARES? Jawabnya ada di gambar dibawah ini: DSC05515ss Gagal memasang LN2 Container pada ARES, kami mengembalikan semua pendingin ARES seperti keadaan semula, hanya saja sekarang kami meng-insulasi semua bagian VGA yang terbuka untuk menciptakan keadaan yang kedap udara di sekitar komponen VGA tersebut. Tidak lupa juga, kami memasang K-Type temperature probe pada setiap GPU untuk membaca suhu pada GPU dengan akurat saat benchmarking. Di sini, kami berniat untuk menuang LN2 langsung ke Heatpipe dari ASUS ARES untuk mendapat pendinginan yang lebih memadai. DSC05521ss DSC05519ss Seperti terlihat diatas, kami 'membungkus' kedua heatpipe dari ASUS ARES dengan Aluminium Foil untuk nantinya dituang dengan LN2 seperti ini: AresIcedss Ya, taktik 'asal-asalan' ini ternyata bekerja dengan baik. Meskipun agak sulit menuang LN2 ke aluminium foil yang membungkus heatpipe GPU, namun pada akhirnya kami berhasil mendapat suhu hingga -60 (minus enam puluh) C, dan membantu GPU untuk berjalan pada Clock yang lebih tinggi. Dengan Clock GPU sebesar 1050Mhz, dan Video Memori sebesar  1300Mhz, kami mendapat skor maksimal di sesi benchmark tersebut yakni P40143. [caption id="attachment_233750" align="alignnone" width="500"]*klik untuk memperbesar* *klik untuk memperbesar*[/caption] Pengalaman mengoverclock VGA ASUS ARES Dual HD 5870 ini menjadi pengalaman yang menarik bagi segenap member JagatReview OC Team, karena ini adalah pertamakalinya kami dituntut untuk 'membekukan' sebuah VGA dengan konfigurasi 2-GPU-1-PCB. Semua pengaturan dipermudah dengan fitur ASUS Smart Doctor dan ASUS GPU Tweak, dan kami bisa langsung mengaplikasikan voltase hingga 1.45V dengan hanya mengubah setting di software. ASUS ARES pun membuktikan bahwa desain custom yang diberikan ASUS sanggup menahan tindakan extreme overclocking, meski konfigurasi VGA ini sudah menggunakan 2-GPU dalam sebuah PCB. Salut bagi ROG Team yang mencetuskan desain dari VGA ini! Sampai jumpa di artikel Hwbot Country Cup 2013 Hardware Highlight selanjutnya, hanya di JagatReview!

HyperX OC Takeover (HOT) World Finals Telah Berakhir!

$
0
0
hyperXLogoSmall

hyperXLogoSmall

HoT Kompetisi internasional yang diselenggarakan oleh Kingston di CES 2014 telah berakhir. Acara final HyperX OC Takeover sudah dilaksanakan semenjak tanggal 9 Januari 2014 kemarin. Bertempat di Caesars Palace, Las Vegas, HOT diikuti oleh para overclocker yang mendapatkan posisi 5 besar penyisihan Kingston HyperX OC Takeover (Link). Splave.ROM, Xtreme Addict, DFORDOG, Vivi, dan l0ud_sil3nc3 adalah para overclocker yang bertanding pada acara final ini. Additional HOT final menggunakan 3 buah benchmark, yaitu Max Memory Frequency, SuperPi 32M, dan Intel XTU. Benchmark tersebut mendapatkan bobot point seperti dibawah ini, dengan catatan apabila ada peserta mendapatkan point akhir yang sama maka posisi benchmark Max Memory Frequency yang akan menentukan pemenangnya. Point Setelah bertanding selama kurang lebih 11 jam, kompetisi ini sudah mencapai puncaknya. Xtreme Addict dari Polandia mendapatkan posisi pertama dengan score: Max Memory Frequency: 2084.4SuperPi 32M: 4m 51s 328ms, dan Intel XTU: 1433, diikuti oleh Vivi dan l0ud_sil3nc3 pada posisi 2 dan 3. Scoreboard Selamat kepada para pemenang, dan kepada seluruh peserta yang bertanding. Semoga lebih banyak lagi vendor-vendor lain yang mengadakan acara serupa, sehingga para peminat overclocking dapat bertambah :) [caption id="attachment_235063" align="alignnone" width="300"]image_id_1091375 Xtreme Addict[/caption] [caption id="attachment_235062" align="alignnone" width="300"]image_id_1091303 HWBOT :)[/caption] [caption id="attachment_235061" align="alignnone" width="300"]image_id_1091297 Memory Module[/caption] [caption id="attachment_235065" align="alignnone" width="300"]image_id_1091377 LN2? So pasti :)[/caption] [caption id="attachment_235064" align="alignnone" width="300"]image_id_1091376 H.O.T Shirt[/caption]

Preview Overclocking AMD A10-7850K dengan Gigabyte G1 Sniper A88X

$
0
0
G1.sniper.Kaveri

G1.sniper.Kaveri

Pertanyaan yang banyak disampaikan kepada team JagatReview setelah menampilkan performa APU AMD Kaveri adalah, “seberapa tinggi hasil overclock-nya?” Sebenarnya, kami tidak terlalu berharap banyak dengan hasil overclock Kaveri, sebab kami sudah cukup merasa puas dengan kemajuan teknologi yang dikemasnya. Akan tetapi, team kami tetap terus mengujinya demi memuaskan rasa ingin tahu pembaca (dan kami sendiri).

Hasil Uji Sementara: Gigabyte G1 Sniper A88X

Sebelum kami menyuguhkan hasil pengujian overclock yang lengkap, kami memutuskan untuk berbagi sedikit hasil overclocking awal dengan motherboard Gigabyte G1 Sniper A88X. G1.Sniper.A88X

Hasil Pengujian Overclock vs Standar

Skor uji overclocking yang kami suguhkan ini diperoleh denga n menggunakan Watercooling Compact Corsair H80 dan RAM GSkill Trident 2666 CL11. Tentu saja, APU yang digunakan adalah AMD Kaveri A10-7850K. Di bawah ini adalah hasil pengujian sementara kami: 3DMark-FS-Kaveri Detail setting OC A10-7850K @4.23 GHz: DDR3-2470; 11-12-12-32-2T GPU @950 MHz - Cinebench115-Kaveri Detail setting OC A10-7850K OC @4.5 GHz: DDR3-2400; 10-12-12-34-2T - G1.sniper.Kaveri Peningkatan performa yang cukup signifikan? Atau menurut Anda kurang? Mungkin Anda ingin melihat hasil yang lebih baik lagi? Nantikan hasil pengujian overclock secara penuh, lengkap dengan penggunaan LN2 (extreme cooling) nanti malam. Tentunya hanya di JagatReview.com ya.

Hands-on Overclocking APU AMD Kaveri A10-7850K

$
0
0
5500_rigs

5500_rigs

6ss Sesuai janji kami pada review AMD APU Kaveri A10-7850K & A10-7700K kemarin, kami akan menghadirkan sebuah artikel yang akan membahas Overclocking pada AMD APU Kaveri A10-7850K. Seperti apa kemampuan overclocking yang ditawarkan oleh APU generasi ke-empat dari AMD ini? Mari simak lengkapnya!

Ruang Lingkup Pengujian

Sesuai dengan judul artikel kami yakni 'Hands-on Overclocking AMD Kaveri", disini kami akan menyajikan berbagai hal yang berhubungan dengan overclocking APU dan komponen-komponennya. Namun perlu diingat, AMD Kaveri merupakan platform baru yang belum diketahui limitasi dan juga behaviour-nya. Pengujian kami difokuskan untuk mendapat hasil overclocking semaksimal mungkin, dengan waktu pengujian yang terbatas. Jadi, hasil overclocking yang kami dapat disini bisa saja kurang mencerminkan overclockability dari AMD APU Kaveri yang anda miliki. Untuk Overclocking Guide, akan kami hadirkan pada waktu mendatang. Oh ya, kami juga akan mencoba untuk mendinginkan APU Kaveri kami dengan Liquid Nitrogen (LN2), untuk melihat pengaruhnya pada clock. Baik, mari mulai!

Fabrikasi 28nm SHP: Akankah Menjadi Batasan?

presentation title Pada pengujian overclocking kami yang sebelumnya, kami menemui bahwa A10-7850K yang diuji agak sulit menembus kecepatan diatas 4.5Ghz. Kami sempat menguji beberapa APU Kaveri lain, namun memiliki limitasi clock yang serupa, dengan batas clock CPU maksimal sekitar 4.9 GHz - 5 Ghz pada pendingin watercooling compact. Ini sungguh berbeda dengan APU Richland yang umumnya bisa menembus batas 5 Ghz bahkan 5.4Ghz-an di pendingin normal seperti watercooling/HSF. 28nmSHP Limitasi clock yang tidak lazim ini membuat kami melihat proses fabrikasi yang digunakan oleh AMD, yakni 28nm SHP (Super High Performance) dari GlobalFoundries. Proses fabrikasi ini sendiri dioptimalkan untuk 2 hal: area & power reduction, yang dibutuhkan AMD karena mereka ingin memasukkan GPU dengan ukuran cukup masif, serta menjaga konsumsi daya. Sayangnya, 28nm SHP  ini berpotensi menyebabkan limitasi clockspeed yang bisa mencapai angka lebih rendah dari generasi sebelumnya. Seberapa jauh batas clock pada AMD Kaveri? Mari kita saksikan bersama!

Testbed

DSC05746s DSC05760ss Pada pengujian overclocking ini kami akan menggunakan:
  • CPU: AMD APU A10-7850K 'Kaveri'
  • Motherboard: Gigabyte G1.Sniper A88X & ASUS A88X-PRO
  • RAM: G.Skill TridentX DDR3-2666C11 2x4GB
  • GPU : Integrated Radeon R7
  • SSD : Kingston HyperX 3K 120GB
  • PSU : Corsair AX850W
  • Cooling: Corsair H80 (G1.Sniper A88X)
  • Cooling: LN2 (ASUS A88X-PRO)

Overclocking Nvidia GeForce GT 630: Menggali Potensi VGA Murah

$
0
0
asus gt 630 kepler auf

asus gt 630 kepler auf

Seperti yang kita tahu, dahulu, terutama di Indonesia sendiri, overclocking merupakan suatu kebutuhan. Menambah performa dengan cara overclocking adalah hal yang lumrah yang dilakukan orang karena ingin mendapatkan kemampuan lebih dari perangkat yang digunakan. Namun, dengan kondisi sekarang dimana makin banyak variasi Graphics Card, mulai dari kelas mainstream hingga high end, terkadang orang overclocking dirasa tidak diperlukan. Walaupun begitu, untuk saat ini ada kecenderungan seseorang berusaha menyusun sebuah komputer untuk kebutuhan bermain game dengan dana yang terbatas. Komputer tersebut umumnya menggunakan graphics card kelas entry-level. Kemampuan sebuah graphics card entry-level umumnya sudah cukup baik untuk beberapa game populer yang ada. Namun, untuk sebuah graphics card entry level, peningkatan performa dari praktek overclocking mungkin akan membantu. asus gt 630 kepler auf Salah satu graphics card entry level yang cukup populer belakangan ini adalah GeForce GT 630. Seperti yang telah kami bahas di artikel review kami, GT 630 Kepler ini adalah rebrand dari GT 630 Fermi. Namun, GT630 Fermi tersebut dilengkapi dengan chip GPU yang lebih baru, walau dengan memory bandwidth hanya 64-bit. Konsumsi dayanya juga lebih rendah, sehingga benar-benar menjadi sebuah graphics card yang menarik untuk entry level gaming system berharga murah. Kami akan coba melakukan praktek overclocking sederhana pada graphics card ini untuk melihat potensi peningkatan performa yang bisa dihasilkannya. Mari simak praktek overclocking sederhana yang kami lakukan!

Platform Pengujian

  • Prosesor: Intel Core i7 3960X @4.5 GHz
  • Motherboard: ASUS X79 Pro
  • Graphics Card: GeForce GT630
  • Memory: 4x 2GB Kingston HyperX blu. (@1600 MHz; 1.65 V)
  • Storage: Kingston HyperX 3K SSD
kingston hyperx 3k
  • Power Supply: Corsair AX1200
corsair ax1200
  • CPU Heatsink: Corsair H100 (Fan Speed Mid)
corsair h100
  • Casing: Corsair 500R (All Included Fan On)
corsair carbide 500r white
  • Monitor: ASUS VN247H
asus vn247h
  • Input: Generic Keyboard and Mouse
  • OS: Windows 7 Ultimate 64-bit SP1
  • Driver : Forceware 332.21

Easy Overclocking Guide AMD A10-7850K Kaveri dengan Gigabyte F2A88XN-WiFi

$
0
0
SFoto-System

SFoto-System

Selain dikenal dengan performa grafis terintegrasinya yang tinggi, platform AMD APU Generasi terbaru yakni 'Kaveri' memiliki kemampuan overclocking yang baik, yang sudah pernah kami uji pada artikel kami yang sebelumnya yakni Hands-On Overclocking APU AMD Kaveri A10-7850K. Kali ini, segenap JagatReview OC Team mencoba untuk memberikan arahan untuk melakukan overclocking pada AMD 'Kaveri' A10-7850K.  Panduan yang akan kami buat ini memang bukan sebuah panduan yang mencakup semua aspek overclocking pada AMD Kaveri, namun lebih ke arah sebuah panduan overclocking untuk mendapat hasil overclocking yang cukup tinggi dengan 'effort' yang minimal, untuk tujuan penggunaan sehari-hari tentunya. Nah, seperti apa hasil yang bisa dicapai oleh AMD APU 'Kaveri' ini? Mari simak bersama!

Spesifikasi Sistem

SFoto-System Berikut ini kami berikan detail spesifikasi sistem yang kami gunakan untuk overclocking guide kali ini:

Hardware

Processor AMD A10-7850K 'Kaveri'
Motherboard Gigabyte F2A88XN-WiFi
Memory Corsair Vengeance Pro DDR3-2133 MHz CL9-11-11-31 8GB Kit (2x4 GB)
VGA Integrated Radeon R7 Graphics
Power Supply Corsair AX 1200i
Cooling System AMD FX-series Stock HSF
Beberapa catatan kami mengenai hardware yang digunakan:
  1. Pada OC Guide singkat ini, kami menggunakan AMD A10-7850K yang merupakan seri tertinggi, namun anda bisa juga menggunakan setting-settingnya pada AMD A10-7700K, karena arsitekturnya serupa.
  2. Mungkin ada yang mempertanyakan mengapa JagatOC memilih sebuah motherboard miniITX pada OC guide ini? Jawabnya sederhana: kami ingin membuktikan bahwa motherboard miniITX juga bisa digunakan untuk melakukan overclocking, dan rumor yang menyebutkan bahwa motherboard miniITX tidak bisa digunakan untuk OC sudah tidak relevan dan ketinggalan jaman. Jadi, disini kami memilih salah satu motherboard miniITX terbaik pada chipset A88X, yakni Gigabyte F2A88XN-WiFi.
  3. Memory yang kami gunakan mendukung standar XMP(Xtreme Memory Profile) yang biasanya hanya didukung oleh sistem Intel, namun kami menemukan bahwa profil XMP ini bisa di-load tanpa masalah pada motherboard F2A88XN-WiFi yang kami gunakan.
  4. Kami menggunakan HSF Stock dari AMD FX-series untuk mensimulasikan performa HSF murah. Sebagai catatan tambahan, kami SANGAT tidak menyarankan penggunaan stock HSF bawaan Kaveri untuk penggunaan overclocking.

Software/ Tool yang digunakan

  • LinX 0.6.4: aplikasi yang digunakan untuk memberi beban kerja/stress-test kepada processor. Dengan aplikasi ini, kami juga sekaligus membebani Memory Controller pada prosesor dengan mengatur agar Linpack memenuhi penggunaan memory. Software ini yang kami jadikan acuan stabilitas prosesor
  • Cinebench R11.5: aplikasi yang digunakan mensimulasikan proses render pada sebuah gambar 3D, proses ini akan membebankan kerja prosesor. Ini adalah salah satu benchmark sintetik yang kami gunakan untuk mengetahui performa prosesor sebelum dan sesudah overclocking.
  • 3DMark Fire Strike, aplikasi yang mensimulasikan penggunaan DirectX 11 secara menyeluruh seperti penggunaan didalam game. GPU akan diberikan beban pada saat game test, dan CPU akan diberikan beban pada saat physics/combined test. Pada aplikasi ini beberapa fitur DirectX 11 yang digunakan antara lain Tessellation dan Compute Shaders. Kedua benchmark ini kami gunakan untuk mengetahui performa GPU terintegrasi sebelum dan sesudah overclocking.

Ruang Lingkup

Seperti yang kami utarakan diatas, OC Guide kali ini ditujukan untuk mendapat hasil overclocking yang maksimal tanpa mengeluarkan terlalu banyak 'effort'. Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada mendapat performa lebih dengan usaha minimal bukan? Maka dari itu kami akan menerapkan batasan-batasan sebagai berikut:
  1. Semua overclocking dilakukan dari menu BIOS
  2. BCLK CPU akan dijaga pada nilai defaultnya(100 Mhz)
  3. Overclocking dan tweaking memori hanya sebatas pada XMP Profile. Menerapkan setting memori yang manual memang merupakan cara untuk menggenjot performa APU Secara maksimal, namun tweaking setting memori secara fully manual kadang masih merupakan suatu hal yang dianggap menyusahkan bagi sebagian user.
  4. Kestabilan sistem untuk berjalan 24/7 menjadi prioritas, sehingga lolos uji stability LinX adalah syarat yang perlu dilewati.
  5. Untuk menghemat waktu, kami hanya menguji performa dengan benchmark sintetik, dan tidak ada benchmark dengan game disini.
Sebagai catatan tambahan, kami tidak berhasil mendapat bacaan suhu CPU yang akurat dari sensor motherboard sehingga nilai temperatur CPU terpaksa tidak dapat ditampilkan.  

Skenario Overclocking

Pada pengujian overclocking ini kami menggunakan 2(dua) skenario yang berbeda:
  1. Pada skenario pertama, kami akan mencoba menaikan setinggi mungkin clock CPU dan GPU Kaveri ini dengan satu catatan penting, yaitu tidak meningkatkan sedikit voltase apapun.
  2. Selanjutnya, pada skenario kedua kami akan menggunakan voltase tertinggi yang kami anggap dapat digunakan sehari-hari dengan sistem pendingin HSF stock AMD FX-series(untuk mensimulasikan performa HSF murah).
Disclaimer : 1)Tingkat overclocking yang didapat pada setiap pengujian kami bisa jadi berbeda dengan apa yang Anda dapatkan, bergantung pada kualitas CPU, Integrated Memory Controller(IMC), RAM, dan lain sebagainya. 2) Overclocking sedikit banyaknya dapat memberikan efek negatif bagi sistem Anda (ketidakstabilan OS, bahkan kerusakan permanen hardware) Jangan meng-overclock kalau anda tidak benar-benar yakin dengan apa yang anda lakukan. Lakukan OC dengan resiko ditanggung sendiri, Do it at your own risk! Seperti apa kemampuan overclocking dari AMD Kaveri A10-7850K dan Gigabyte F2A88XN-WiFi? Mari lihat di halaman berikutnya!

Daftar Isi

Halaman 1(halaman ini): Overview, Spesifikasi sistem, Ruang Lingkup dan Skenario Pengujian Halaman 2 : Penjelasan singkat akan variabel sistem, Nilai default benchmark Halaman 3: Pengujian dengan Skenario 1(tanpa meningkatkan voltase) Halaman 4: Pengujian dengan Skenario 2(dengan meningkatkan voltase) Halaman 5: Penutup dan Kesimpulan  

Overclocking dengan ASUS ROG Maximus VI Extreme

$
0
0
OCExtreme_Rigs

OCExtreme_Rigs

ASUS, sebuah vendor motherboard ternama, terkenal dengan seri ROG(Republic of Gamers)-nya, yang ditujukan bagi gamer dan overclocker. Berbeda dengan seri lainnya, potensi tuning merupakan salah satu nilai jual utama dari motherboard ASUS ROG. Kali ini, kami akan menguji seberapa jauh kemampuan overclocking yang ditawarkan oleh salah satu motherboard ASUS seri ROG, yakni Maximus VI Extreme.

Maximus VI Extreme: Z87 Dengan Segudang Kelebihan

Bagi anda yang memiliki prosesor Intel Core generasi ke-4 'Haswell', mungkin tidak asing dengan nama ASUS ROG Maximus VI Extreme. Motherboard berchipset Intel Z87 ini konon menjadi dambaan para overclocker karena opsi tuning yang diberikan motherboard ini diatas rata-rata. Bahkan, ada yang berani berpendapat bahwa motherboard ini diciptakan khusus untuk overclocking prosesor Haswell. Kami sudah pernah me-review ASUS Maximus VI Extreme sebelumnya, namun belum pernah membuat sebuah artikel spesifik yang membahas mengenai overclocking pada motherboard ini. Oleh sebab itu, kami mengumpulkan ulang sebagian besar data-data yang pernah kami dapatkan ketika melakukan serangkaian pengujian overclocking pada motherboard Maximus VI Extreme, dan merangkumnya di artikel ini, tentu dengan tujuan berbagi informasi kepada anda, pembaca setia JagatReview, tentang bagaimana pengalaman kami melakukan overclocking pada motherboard seri tertinggi dari ASUS ROG di chipset Z87 ini.

Ruang lingkup dan Metoda Pengujian

Seperti yang kami ungkapkan diatas, tujuan kami membuat artikel ini adalah berbagi pengalaman overclocking yang kami dapatkan pada motherboard ASUS Maximus VI Extreme. Untuk itu, kami akan melakukan serangkaian pengujian overclocking yang kami anggap bisa memberikan gambaran akan kemampuan motherboard ini. Pengujian yang akan kami lakukan pada artikel ini antara lain:
  1. Pembahasan singkat mengenai fitur Overclocking pada ASUS Maximus VI Extreme
  2. Uji Overclocking menggunakan Aircooling - mulai dari Overclocking mudah dengan bantuan profile, hingga setting manual
  3. Pengujian singkat untuk overclockability BCLK dan Memori, sesuai dengan profil yang ada
  4. Uji Overclocking menggunakan pendingin extreme(Liquid Nitrogen -LN2)
  5. Pembahasan akan berbagai setting BIOS yang kami gunakan pada serangkaian pengujian ini
 

Daftar Isi

Halaman 1(halaman ini): Overview, Ruang Lingkup dan Metoda Pengujian, Halaman 2: Pembahasan Singkat Fitur Overclocking ASUS MVIE + Tool overclocking Halaman 3: Uji OC Aircooling - Easy OC & Manual OC Halaman 4: Uji OC Extreme Cooling Halaman 5: Kesan dan Kesimpulan   Nah, mari kita mulai petualangan overclocking menggunakan ASUS Maximus VI Extreme!   Disclaimer : 1)Tingkat overclocking yang didapat pada setiap pengujian kami bisa jadi berbeda dengan apa yang Anda dapatkan, bergantung pada kualitas CPU, Integrated Memory Controller(IMC), RAM, dan lain sebagainya. 2) Overclocking , jika tidak dilakukan dengan benar dapat memberikan efek negatif bagi hardware Anda (mulai dari ketidakstabilan, hingga kerusakan permanen hardware) Jangan meng-overclock kalau anda tidak benar-benar yakin dengan apa yang anda lakukan. Lakukan OC dengan resiko ditanggung sendiri, Do it at your own risk!

Overclocking Review: ASUS ROG Rampage IV Black Edition

$
0
0
RIVBE_4WayExtreme3s

RIVBE_4WayExtreme3s

ASUS ROG Rampage IV Black Edition(disingkat: RIVBE) adalah sebuah motherboard berbasis chipset X79 yang ditujukan untuk platform LGA2011. Sama seperti kebanyakan motherboard ASUS seri ROG (Republic of Gamers) lainnya, overclockability dari motherboard ini menjadi sorotan utama. Yang menarik, ASUS RIVBE bukanlah motherboard X79 high-end pertama dari ASUS, karena ASUS sudah pernah mengeluarkan sebuah motherboard ROG juga untuk X79 pada generasi sebelumnya, yang disebut ASUS ROG Rampage IV Extreme (pernah kami review disini). Lalu apa yang membuat ASUS RIVBE berbeda dengan pendahulunya? Mari simak bersama!  

Ivy Bridge-E LGA2011: Dukungan Overclocking yang Lebih Baik

Sebelum kita masuk ke bahasan utama yakni motherboard ASUS RIVBE, mari kita sedikit memahami mengenai platform LGA 2011 terlebih dahulu. Prosesor dengan tipe soket LGA2011 bermunculan pada akhir tahun 2011, dan ditujukan bagi segmen High-end/Enthusiast Desktop. Prosesor yang terkenal pada masa ini adalah Intel 'Sandy Bridge-E', dengan model tertingginya saat itu pada Core i7-3960X Extreme Edition. Sekitar 2 tahun kemudian, Intel menelurkan prosesor baru untuk platform LGA2011 ini, yakni 'Ivy Bridge-E', dengan seri prosesor tertingginya yakni Intel Core i7-4960X Extreme Edition. Saat artikel ini dirilis, Intel 'Ivy Bridge-E' LGA2011 merupakan prosesor Intel kelas Desktop yang terkencang, dan langsung menjadi pilihan pengguna PC enthusiast yang membutuhkan performa tinggi, misalnya untuk kebutuhan Multimedia Content Creation(Editing video/foto, pembuatan ilustrasi 3D,dsb) maupun Gaming. Namun, ada satu lagi sisi yang menarik dari Ivy Bridge-E, yakni kemampuan overclocking yang ditingkatkan! Ivy Bridge-E dibuat berbasis arsitektur Ivy Bridge dengan fabrikasi 22nm. Dan mengingat prosesor ini dibuat untuk kelas enthusiast, Intel menyematkan banyak sekali fitur pada prosesor ini, sebut saja:
  • Konfigurasi hingga 6 Core / 12 thread
  • Dukungan BCLK Ratio untuk BCLK Clocking yang lebih baik
  • Quad-channel memory controller
  • 40 PCIe Gen 3.0 lanes, untuk opsi multi-GPU berperforma tinggi hingga 4-way Crossfire/SLI
Dari segi kemampuan overclock-nya, Ivy Bridge-E(IB-E) akan memiliki dua keunggulan dibanding Sandy Bridge-E(SB-E), yakni
  • Overclockability CPU yang meningkat berkat fabrikasi 22nm. Rata-rata SB-E akan mengalami limitasi pada 5.4 Ghz-an, namun ada beberapa Ivy-E yang dikabarkan menembus 5.8Ghz bahkan 6Ghz bench-able.
  • RAM setting yang dinaikkan nilainya, pada SB-E nilai RAM Multiplier maksimum adalah 2400Mhz, sedangkan IB-E memberi hingga 2933Mhz.
Sebagai tambahan, Ivy Bridge-E akan kompatibel dengan motherboard X79 lama untuk Sandy Bridge-E (selama BIOS-nya diupdate).

ASUS RIVBE: Diciptakan untuk Ivy Bridge-E

Diatas, kami mengutarakan bahwa prosesor Ivy Bridge-E tidak membutuhkan motherboard 'khusus'. Motherboard X79 lama akan bekerja dengan baik selama BIOS-nya diupdate. Namun disini, ASUS mengembangkan ROG Rampage IV Black Edition secara spesifik untuk prosesor Ivy Bridge-E, tentunya dengan tujuan bisa mengeluarkan potensi maksimal dari prosesor tersebut saat melakukan overclocking. Kali ini, mirip seperti artikel overclocking kami yang terdahulu pada motherboard ROG ASUS Maximus VI Extreme, kami akan melakukan sejumlah pembahasan mengenai fitur 'spesial' overclocking yang disematkan pada ASUS RIVBE, serta berbagai pengujian overclocking prosesor Ivy Bridge-E padanya.

Ruang Lingkup dan Metoda Pengujian

Artikel ini adalah sebuah review motherboard ASUS Rampage IV Black Edition dengan fokus pada kemampuan overclocking-nya, sehingga kami akan berbagi pengalaman overclocking yang kami dapatkan pada motherboard ASUS ROG Rampage IV Black Edition(RIVBE). Untuk itu, kami akan melakukan serangkaian pengujian overclocking yang kami anggap bisa memberikan gambaran akan kemampuan motherboard ini. Pengujian yang akan kami lakukan pada artikel ini antara lain:
  1. Pembahasan singkat mengenai fitur Overclocking pada ASUS RIVBE
  2. Uji Overclocking menggunakan Aircooling – mulai dari Overclocking mudah dengan bantuan profile, hingga setting manual
  3. Pengujian singkat untuk overclockability BCLK dan Memori, sesuai dengan profil yang ada
  4. Uji Overclocking menggunakan pendingin extreme(Liquid Nitrogen -LN2)
  5. Pembahasan akan berbagai setting BIOS yang kami gunakan pada serangkaian pengujian ini
Sebagai tambahan, kami masih akan sedikit membahas berbagai fungsi-fungsi umum yang terdapat pada RIVBE, walau bukan menjadi fokus utama kami.

Daftar Isi

Halaman 1(halaman ini): Overview, Ruang Lingkup dan Metoda Pengujian, Halaman 2: Pembahasan Umum Motherboard ASUS RIVBE Halaman 3: Fitur OC di Motherboard ASUS RIVBE Halaman 4: BIOS ASUS RIVBE, Part 1 (Fungsi Non-OC) Halaman 5: BIOS ASUS RIVBE, Part 2 (Fungsi OC) Halaman 6: Uji OC (Aircooling)- Easy OC , Manual OC + Hands-on Profil Memori dan BCLK Halaman 7: Uji OC(Aircooling) - 4 Way Crossfire R9 290X Halaman 8: Uji OC (Extreme Cooling) - 4 Way CrossfireX R9 290X Halaman 9: Kesimpulan   Disclaimer : 1)Tingkat overclocking yang didapat pada setiap pengujian kami bisa jadi berbeda dengan apa yang Anda dapatkan, bergantung pada kualitas CPU, Integrated Memory Controller(IMC), RAM, dan lain sebagainya. 2) Overclocking , jika tidak dilakukan dengan benar dapat memberikan efek negatif bagi hardware Anda (mulai dari ketidakstabilan, hingga kerusakan permanen hardware) Jangan meng-overclock kalau anda tidak benar-benar yakin dengan apa yang anda lakukan. Lakukan OC dengan resiko ditanggung sendiri, Do it at your own risk!

Overclocking dengan ASRock Z87 Extreme4

$
0
0
Editted IMG_1852

Editted IMG_1852

Editted IMG_1844 Motherboard bermerk ASRock dikenal akan price vs performance-nya yang baik. Meski berharga relatif terjangkau, motherboard dari ASRock terbukti sanggup memenuhi kebutuhan komputasi sehari-hari dari penggunanya. Yang menarik, beberapa motherboard murah dari ASRock pun masih menawarkan kemampuan tuning yang cukup memadai, seperti ASRock H87 Fatal1ty Performance yang pernah kami uji beberapa bulan lalu. Pada artikel ini, kami akan mencoba melakukan berbagai praktik overclocking dan tuning prosesor pada salah satu motherboard Z87 dari ASRock yang berharga relatif terjangkau, yakni ASRock Z87 Extreme4.

Z87 Extreme4: Solusi Z87 Terjangkau

Editted IMG_1842 Mengapa kami tertarik dengan ASRock Z87 Extreme4? Jawabnya sederhana saja: harganya menarik pada kelasnya. Memang Z87 Extreme4 bukanlah motherboard Z87 termurah, namun melirik spesifikasinya yang cukup lengkap, kami rasa harganya yang dibawah 1.8 Juta Rupiah(per 4 Mei 2014) akan membuatnya dilirik berbagai pengguna yang hendak merakit sistem berbasis prosesor Intel Haswell. Kami bahkan tak heran ketika beberapa waktu lalu ada toko komputer online di Jakarta yang memberi 'gelar' Best Seller pada motherboard ini. Sebagai motherboard yang ditujukan kepada pengguna umum, ASRock Z87 Extreme4 memang tidak memiliki berbagai fitur khusus overclocking seperti yang dimiliki ASRock Z87M OC Formula, namun bukan berarti motherboard ini tidak dilengkapi dengan opsi tuning, bukan? Maka dari itu, kami akan menggunakan kesempatan ini untuk membagikan pengalaman yang didapatkan ketika melakukan overclocking dengan motherboard ASRock Z87 Extreme4.

Ruang Lingkup dan Metoda Pengujian

Pembahasan kami pada artikel ini dititikberatkan pada praktik overclocking menggunakan motherboard ASRock Z87 Extreme4. Pengujian yang akan kami lakukan mencakup:
  1. Pembahasan fitur Overclocking yang diberikan.
  2. Praktik overclocking dengan menggunakan Aircooling(HSF).
  3. Preparasi persiapan Extreme Cooling
  4. Praktik overclocking dengan menggunakan Extreme CoolingLN2(Liquid Nitrogen)

Daftar Isi

Halaman 1(halaman ini): Overview dan Ruang Lingkup Pengujian Halaman 2: Tinjauan Singkat ASRock Z87 Extreme4 dan Fitur OC yang menyertainya Halaman 3: Spesifikasi Testbed dan Skenario Pengujian Halaman 4: Praktik Overclocking dengan Aircooling (Part 1) Halaman 5: Praktik Overclocking dengan Aircooling (Part 2) Halaman 6: Praktik Extreme Overclocking dengan LN2 Halaman 7: Kesimpulan

Disclaimer :

  1. Tingkat overclocking yang didapat pada setiap pengujian kami bisa jadi berbeda dengan apa yang Anda dapatkan, bergantung pada kualitas CPU, Integrated Memory Controller(IMC), RAM, dan lain sebagainya.
  2. Overclocking  jika tidak dilakukan dengan benar dapat memberikan efek negatif bagi hardware Anda (mulai dari ketidakstabilan, hingga kerusakan permanen hardware) Jangan meng-overclock kalau anda tidak benar-benar yakin dengan apa yang anda lakukan. Lakukan OC dengan resiko ditanggung sendiri, Do it at your own risk!

Demo Overclocking di Motherboard Z97 Terbaru MSI

$
0
0
MSI Intel 9 Series Motherboard Launching - 5

MSI Intel 9 Series Motherboard Launching - 5

Untuk menyemarakkan sekaligus membuktikan kemampuan motherboard seri overclocking terbaru mereka yang menggunakan chipset Z97, Z97 MPower MAX AC, MSI menggelar sebuah demo overclocking di acara MSI Media Tour 2014 mereka yang digelar di Saigon, Vietnam. Demo overclocking tersebut dibawakan oleh salah satu overclocker terbaik Indonesia yang seringkali menjuarai kejuaraan overclocking tingkat Internasional. Bagaimana jalannya demo overclocking tersebut? MSI Intel 9 Series Motherboard Launching - 5 Setelah sesi perkenalan jajaran motherboard overclocking dari MSI yang menggunakan chipset Z97, tim dari MSI langsung menyiapkan arena acara untuk demo overclocking. Overclocker yang menjadi bintang tamu kali ini adalah Alva "Lucky_n00b" Jonathan, Juara 2 MOA 2013 Worldwide Final yang juga merangkap sebagai Kapten tim JagatOC. Overclocker berusia 27 tahun ini akan mencoba mendemokan overclocking prosesor Core i 4th-Generation K Series dari Intel dan menjalankan prosesor tersebut pada kecepatan lebih dari 6 GHz! [caption id="attachment_253975" align="aligncenter" width="500"]MSI_SnapShot01 Extreme OC Setup Pada motherboard MSI Z97 MPOWER MAX AC[/caption] Sembari menjelaskan beberapa fitur baru di motherboard Z97 MPower MAX AC yang digunakan, seperti Extreme OC Setup dan Slow Mode, Alva mulai menurunkan suhu prosesor dengan menuangkan Liquid Nitrogen ke LN2 Pot yang telah terpasang di sistem tersebut. Berbagai fitur pendukung overclocking di motherboard tersebut membuat pencapaian clock speed tinggi menjadi lebih mudah. Terbukti, Alva dapat dengan mudah mem-boot sistem yang digunakan di kecepatan 5.5 GHz. Perlahan-lahan, Alva mulai meningkatkan VCore prosesor untuk mengejar clock speed yang lebih tinggi. Selang beberapa waktu kemudian, akhirnya dicapailah clock speed 6.4 GHz di prosesor Core i7-4770K yang digunakan. Yang menarik pada demo kali ini adalah kecepatan setup BIOS yang dilakukan Alva. Berkat bantuan fitur 'Extreme OC Setup', Alva hanya menghabiskan waktu kurang dari 1 menit untuk melakukan setting inisialisasi. [caption id="attachment_254053" align="alignnone" width="500"]Clock 6.4Ghz yang berhasil dicapai *klik untuk memperbesar* Clock 6.4Ghz yang berhasil dicapai *klik untuk memperbesar*[/caption] Capaian clock speed 6.4 GHz tersebut menutup demo overclocking di acara MSI Media Tour kali ini. Walaupun begitu, acara yang dimanfaatkan MSI untuk memperkenalkan motherboard ber-chipset Intel 9 Series tersebut belumlah selesai. MSI masih memiliki beberapa agenda lain, antara lain memperkenalkan jajaran lengkap motherboard baru mereka. Nantikan terus laporan kami langsung dari Saigon, Vietnam!

Hands-On Review: Overclocking G.Skill TridentX DDR3-2933Mhz 16GB (4x4GB) Kit

$
0
0
DSC07998s

DSC07998s

g-skill-logo G.SKill TridentX 2933Mhz 16GB Kit, atau dikenal dengan nomor model F3-2933C12Q-16GTXD, adalah salah satu RAM DDR3 premium dari G.Skill. G.Skill sendiri dikenal dengan berbagai produk memori mereka yang memiliki kecepatan jauh diatas normal. Kebetulan pada kali ini, kami dari JagatReview OC Team mendapat kesempatan untuk mencicipi pengalaman menggunakan memori kelas atas ini. Mari simak uji hands-on singkat ini!

Gallery

Berikut ini penampilan dari kemasan dan modul RAM G.Skill TridentX 2933: DSC07942s DSC07941s DSC07945s DSC07944s DSC07946s DSC07948s DSC07949s DSC07951s    

Spesifikasi

Berikut ini kami tampilkan spesifikasi yang diberikan oleh G.Skill pada website mereka (Link).
Series TridentX
Memory Type DDR3
Capacity 16GB (4GBx4)
Multi-Channel Kit Dual/Quad Channel Kit
Tested Speed 2933MHz
Tested Latency 12-14-14-35-2N
Tested Voltage 1.65v
Registered/Unbuffered Unbuffered
Error Checking Non-ECC
SPD Speed 1333MHz
SPD Voltage 1.50v
Fan lncluded Yes
height 54 mm / 2.13 inch
Warranty Lifetime
Features Intel XMP (Extreme Memory Profile) Ready
Memori G.Skill TridentX 2933 merupakan  sebuah memori kit yang terdiri dari 4 (empat) keping RAM yang bisa Anda gunakan pada konfigurasi dual-channel (Z77/Z87) maupun quad-channel (X79). Masing-masing berkapasitas 4 GB (total 16 GB). Namun, mengingat kecepatan memori ini sangat tinggi (DDR3-2933Mhz), kami menduga hanya ada sedikit platform yang memiliki memory controller cukup kencang untuk dapat menangani TridentX 2933, misalnya saja platform Intel Haswell LGA1150.

XMP (Xtreme Memory Profile)

Berdasarkan spesifikasinya, tentunya RAM ini akan dilengkapi dengan XMP (Xtreme Memory Profile) untuk mempermudah setting RAM tersebut. Berikut screenshot detail mengulas XMP pada memory kit ini. 090629234229s 090629234234s 090629234240s 090629234253s 090629234303s screen001 screen002 *Klik Thumbnail untuk memperbesar Berikut ini informasi detail mengenai XMP profile-nya, sesuai dengan yang dibaca oleh program AIDA64. Timingnya sengaja dibuat longgar (12-14-14-35 2T) sebagai kompensasi akan kecepatannya yang tinggi. screen001 XMP screen001 XMP1  

Single-sided

screen001 Single Rank Anda juga bisa melihat bahwa pada memori TridentX 2933 ini, G.Skill menggunakan konfigurasi single-rank/single-sided. Biasanya penggunaan konfigurasi single-sided ini akan menyebabkan sedikit penuruan performa, namun ini digunakan untuk mengijinkan memori berjalan pada kecepatan lebih tinggi.

Metoda Pengujian

Pada kesempatan kali ini, kami akan menjalankan metoda pengujian yang agak berbeda dari biasanya, yakni berfokus hanya pada kemampuan overclocking dari G.Skill TridentX 2933. Mengapa performanya pada aplikasi sehari-hari tidak kami uji? Berikut penjelasannya: Bandwidth - AIDA64 Memory Benchmark Kami menggunakan benchmark memori yang terintegrasi pada AIDA64, untuk mendapatkan nilai bandwidth dari memori G.Skill TridentX 2933. Nilai ini bisa sedikitnya memberikan gambaran akan performa dari RAM ini: screen003 Jika dilihat dari data hasil benchmark AIDA 64 diatas, kami bisa mengatakan bahwa perolehan bandwidthnya pada spesifikasi XMP agak kurang optimal, hanya sekitar 28 GB/s pada Memory Read. Berdasarkan pengujian kami, nilai tersebut akan kurang lebih setara dengan bandwidth memori berkecepatan DDR3-2200 s/d DDR3-2400 dengan CAS Latency 11 atau 10. Disini, kami melihat bahwa performa mungkin bukan menjadi pertimbangan yang utama saat G.Skill menciptakan memori ini, melainkan kemampuan overclocking untuk mencapai clock memori sangat tinggi. Maka dari itu, kami memutuskan untuk menitik-beratkan semua test G.Skill TridentX 2933 dari segi kemampuan overclock-nya saja,  yang terdiri dari:
  • Uji maximum memory clock dengan ambient(normal) cooling
  • Uji maximum memory clock pada Extreme Cooling

Spesifikasi Sistem

DSC08001s
Prosesor
Intel Core i5-4670K
Motherboard
ASUS Maximus VI Impact
RAM G.Skill TridentX 2933 C12 (Single Channel)
Storage
HDD WD Raptor 600GB
Power Supply
Cooler Master 1500W PSU
Cooling System
Normal: Corsair H50 Watercooling
Extreme: Kingpincooling Gemini (CPU)
   Kingpincooling Ney Pro RAM Pot
   Kingpincooling Chipset LN2 Pot
Ya, single channel, Anda tidak salah baca. Kami mencari satu dari keempat stik ini yang memiliki overclockability terbaik, lalu mencoba mencapai frekuensi maksimum dari RAM tersebut melalui overclocking. Oh ya, dalam pengujian ini kami juga menggunakan motherboard yang memang didesain khusus untuk bisa menangani memory overclocking dengan baik, yakni ASUS Maximus VI Impact. Sebagai tambahan, Anda dapat mengunjungi Link berikut yang menjelaskan lebih dalam mengenai motherboard ASUS Maximus VI Impact :Link.

Daftar Isi

Halaman 1 (halaman ini): Overview, Spesifikasi, Gallery, Skenario/Metoda Pengujian Halaman 2: Overclocking - Normal Cooling Halaman 3: Overclocking - Extreme Cooling(LN2) Halaman 4: Kesimpulan

Disclaimer :

  1. Tingkat overclocking yang didapat pada setiap pengujian kami bisa jadi berbeda dengan apa yang Anda dapatkan, bergantung pada kualitas CPU, Integrated Memory Controller(IMC), RAM, dan lain sebagainya.
  2. Overclocking  jika tidak dilakukan dengan benar dapat memberikan efek negatif bagi hardware Anda (mulai dari ketidakstabilan, hingga kerusakan permanen hardware) Jangan meng-overclock kalau anda tidak benar-benar yakin dengan apa yang anda lakukan. Lakukan OC dengan resiko ditanggung sendiri, Do it at your own risk!

Intel OC Challenge Computex 2014: JagatOC Rebut Juara 3 Kategori Amatir

$
0
0
Juara 3: Rookie_JR

Juara 3: Rookie_JR

Salah satu menu utama yang banyak menghiasi Computex 2014 ini adalah overclocking. Praktek meningkatkan kemampuan PC dengan cara mengubah konfigurasi sistem tersebut banyak mendapatkan perhatian dari berbagai vendor dan pada akhirnya membuat Computex 2014 ini dipenuhi oleh berbagai event overclocking yang diselenggarakan berbagai pihak. Salah satu event tersebut adalah Intel OC Challenge 2014, yang digelar Intel untuk menyemarakkan peluncuran CPU Devil's Canyon, Core i5-4790K dan Core i7-4790K.  (Oh ya, anda bisa menyimak hands-on singkat kami akan Core i7-4790K disini) Intel OC Challenge - 01 Turnamen overclocking yang digelar di salah satu pusat perbelanjaan di dekat Taipei 101 ini memiliki beberapa kelas turnamen, antara lain adu kuat tim perwakilan dari pabrikan motherboard di pendingin ekstrim dan non-ekstrim serta adu kemampuan overclocker amatir. Perlu diketahui, definisi amatir dalam hal ini bukanlah overclocker yang belum memiliki prestasi menonjol seperti konsep amatir di salah satu turnamen lokal di Indonesia. Pihak Intel lebih menekankan amatir di sini sebagai overclocker yang tidak bekerja pada atau mewakili pabrikan motherboard. Intel OC Challenge - 02 Pada turnamen overclocking antar tim perwakilan pabrikan motherboard, terdapat berbagai kategori benchmark, di mana setiap kategori mempertandingkan pendingin ekstrim dan non-ekstrim. Tim yang menjadi yang terbaik di masing-masing kategori akan mendapatkan hadiah uang dengan besaran yang telah ditetapkan oleh panitia. Berikut ini adalah daftar pemenang turnamen tersebut: [caption id="attachment_257135" align="aligncenter" width="500"]Sumber: HWBOT.org Sumber: HWBOT.org[/caption] [caption id="attachment_257142" align="aligncenter" width="500"]Peserta turnamen berfoto bersama setelah pembagian hadiah. Peserta turnamen berfoto bersama setelah pembagian hadiah.[/caption] Sedangkan untuk turnamen amatir, Intel membuat seru acara ini dengan memberikan kesempatan untuk seluruh pengunjung Computex 2014 yang bukan perwakilan dari pabrikan motherboard untuk berpartisipasi. Mereka mengadakan kualifikasi online dengan benchmark Intel XTU yang bisa diikuti oleh siapa saja dan 8 orang yang terpilih, terlepas dari skor yang didapatkan, akan berkompetisi di turnamen tersebut. Tim JagatReview sendiri cukup beruntung, karena dari ratusan pendaftar, kami berhasil menempatkan 2 wakil di turnamen tersebut, yaitu Dedy Irvan a.k.a cerpelai dan member baru JagatOC dengan nickname Rookie_JR. Mereka akan bertanding melawan overclocker dari berbagai negara di dunia, yaitu zzolio dari Denmark, CherV dari Hongkong, bullshooter dari Jerman, Tommi_Verceti dari Hongkong, Jarrax dari Singapura, dan joe90br dari Brazil. Semua peserta boleh memilih motherboard dari pabrikan yang berpartisipasi di turnamen overclocking ini untuk mereka gunakan. [caption id="attachment_257151" align="aligncenter" width="500"]Dedy Irvan "cerpelai" Dedy Irvan "cerpelai"[/caption] [caption id="attachment_257152" align="aligncenter" width="500"]CherV, satu-satunya overclocker perempuan yang bertanding di turnamen ini. CherV, satu-satunya overclocker perempuan yang bertanding di turnamen ini. Kapan tim JagatOC memiliki overclocker perempuan ya? :)[/caption] [caption id="attachment_257153" align="aligncenter" width="500"]Rookie_JR dari JagatOC Rookie_JR dari JagatOC[/caption] Setelah bertanding selama 1.5 jam untuk mencatatkan skor Intel XTU dan suicide clock tertinggi, tim JagatReview berhasil membawa pulang gelar juara 3 yang diraih oleh Rookie_JR, overclocker yang pernah merasakan turnamen "amatir" di Indonesia dan menjadi jawara 2 di turnamen tersebut. Rookie_JR sebenarnya berhasil mencatatkan skor tertinggi di benchmark Intel XTU, sama dengan skor yang dicatatkan zzolio yang menjadi juara turnamen amatir ini. Sayangnya, karena waktu yang terbatas, dia gagal mengejar CPU suicide clock yang cukup tinggi untuk merebut setidaknya posisi 2 dari tangan CherV, overclocker perempuan asal Hongkong. CherV sendiri cukup beruntung karena suicide clock tertinggi yang didapatkannya ternyata menjadi kunci kemenangannya dari Rookie_JR, menutupi kekurangannya di Intel XTU, walaupun keduanya memiliki poin yang sama. [caption id="attachment_257154" align="aligncenter" width="500"]Juara 3: Rookie_JR Juara 3: Rookie_JR[/caption] [caption id="attachment_257155" align="aligncenter" width="500"]Juara 2: CherV Juara 2: CherV[/caption] [caption id="attachment_257156" align="aligncenter" width="500"]Juara 1: zzolio Juara 1: zzolio, overclocker yang satu ini sudah punya pengalaman mengikuti kejuaraan dunia di level yang jauh lebih tinggi[/caption] Selain acara overclocking dari Intel ini, Computex 2014 masih memiliki jatah beberapa turnamen overclocking lagi, seperti turnamen dari G.Skill dan Kingston, dua produsen memori terkemuka dunia. Tim JagatReview dan JagatOC akan terus mengabarkan secara khusus berbagai hal menarik dari turnamen-turnamen tersebut. Nantikan terus liputan khusus overclocking di Computex 2014 hanya di situs kesayangan Anda ini!

Kingston HyperX Overclocking Takeover Berakhir!

$
0
0
hot_computex_2014

hot_computex_2014

Lomba sengit antar overclocker dunia telah berakhir. Kingston HyperX Overclocking Takeover (HOT) yang diikuti oleh beberapa peserta dari berbagai negara yang notabenenya adalah para profesional, berlangsung dengan sangat seru dan terjadi kejar-kejaran skor. Ada 3 stage di lomba tersebut, yaitu XTU, memory clock, dan juga Superpi 32M yang masing masing stage mempunyai hadiah sendiri. Tim JagatOC yang adalah satu satunya wakil dari Indonesia turut memberikan perlawanan. Walaupun sempat terjadi masalah pada hardware yang mereka pakai, hal tersebut tidak menjadi halangan untuk tetap bertanding. Tim Gigabyte, yaitu "Hicookie" dan "SOFOS" sempat menguasai semua stage, namun Tim United Overclocker yang hanya berisikan yaitu "Xtreme Addict" mengambil alih dan menjadi nomor 1 di Superpi 32M. Penasaran dengan papan klasemen final dari lomba tersebut? Berikut adalah scoreboardnya : [caption id="attachment_258035" align="alignnone" width="400"]hot Sumber: HWBOT[/caption] [caption id="attachment_258117" align="alignnone" width="400"]Kapten tim Jagat OC Lucky_n00b (tengah), wakil kapten Slythz (kiri), dan reporter yang sekaligus OCer profesional Leghoofd (kanan), sedang berbincang mengenai masalah yang dialami oleh Tim JagatOC Kapten tim Jagat OC Lucky_n00b (tengah), wakil kapten Slythz (kiri), dan reporter yang sekaligus OCer profesional Leghoofd (kanan), sedang berbincang mengenai masalah yang dialami oleh Tim JagatOC[/caption] Mari kita lihat foto dari para pemenang: [caption id="attachment_258040" align="alignnone" width="400"]Para kontestan setelah lomba berkumpul diatas panggung Para kontestan setelah lomba berkumpul diatas panggung[/caption]

Max Memory Clock

[caption id="attachment_258041" align="alignnone" width="400"]DSC08967 Third place  : Team China[/caption] [caption id="attachment_258044" align="alignnone" width="400"]DSC08968 Second place : Team AU[/caption] [caption id="attachment_258045" align="alignnone" width="400"]First place : Team Gigabyte First place : Team Gigabyte[/caption]

Super Pi 32M

[caption id="attachment_258046" align="alignnone" width="400"]DSC08971 Third Place : Team Gigabyte[/caption] [caption id="attachment_258047" align="alignnone" width="400"]Second Place : Team AU Second Place : Team AU[/caption] [caption id="attachment_258048" align="alignnone" width="400"]First Place : Team United Overclockers First Place : Team United Overclockers[/caption]

XTU

[caption id="attachment_258050" align="alignnone" width="400"]Third Place : Team China Third Place : Team China[/caption] [caption id="attachment_258051" align="alignnone" width="400"]Second Place : Team AU Second Place : Team AU[/caption] [caption id="attachment_258052" align="alignnone" width="400"]First place : Team Gigabyte First place : Team Gigabyte[/caption] Dengan berakhirnya acara tersebut, Tim Gigabyte mendominasi kejuaraan tersebut dengan membawa pulang hadiah total $3750. Selamat untuk Tim Gigabyte dan seluruh pemenang. Dan semoga pada event overclocking selanjutnya, perwakilan dari Indonesia dapat kembali mewakili  di kejuaraan Internasional!

Hands-on Overclocking AMD AM1 dengan ASUS AM1I-A

$
0
0
DSC00742s

DSC00742s

Ajang Computex 2014 tidak hanya menjadi tempat untuk berbagai vendor hardware PC memamerkan hardware terbarunya, namun juga tempat berbagi informasi menarik. Beberapa hari lalu, kami bertemu dengan berbagai hardware reviewer dan juga overclocker yang kebetulan sekali sedang berkumpul di Booth AMD. Setelah berbincang beberapa saat mengenai AMD AM1 Kabini, kami mendapat informasi menarik: AMD AM1 Platform ternyata dikonfirmasi bisa melakukan Overclocking lewat Base Clock(BCLK). Info ini sudah beredar beberapa waktu lalu di dunia maya, namun tidak ada yang benar-benar memperhatikan overclocking di platform AM1, karena :
  1. Menurut pihak AMD sendiri, AM1 tidak bisa dioverclock. ("There are no plans for an unlocked-K part version of Athlon or Sempron in the AM1 platform. Overclocking is not supported and there are no AMD options to adjust parameters via base clock adjustment or higher memory speed support" -itu jawaban dari AMD saat kami tanya mengenai overclocking AMD AM1)
  2. Sejauh ini, hanya ada satu brand yang diketahui memberikan desain 'khusus' untuk melakukan Overclocking AMD AM1, yakni ASUS.
Tentunya, kami sangat tertarik untuk membuktikan apakah overclocking di platform AM1 bisa dilakukan, dan langsung menuju toko komputer di Guang Hua untuk membeli beberapa perlengkapan yang kami butuhkan.

ASUS AM1I-A : Mini-ITX AM1 yang dilengkapi BCLK Overclocking

DSC00742s Menurut info yang kami terima, semua motherboard ASUS AM1 bisa melakukan BCLK Overclocking, sehingga kami langsung memilih sebuah motherboard mini-ITX dari ASUS, yakni AM1I-A. Harga motherboard adalah 1100 NTD saat kami membelinya(kurang lebih 440 Ribu Rupiah), termasuk murah untuk ukuran motherboard AM1 jika dibandingkan dengan harga motherboard AM1 di Indonesia. Kami pun langsung menyalakan motherboard ini untuk melihat apakah opsi overclocking yang digosipkan tersebut benar-benar ada: 140608152105s   Ya, motherboard ASUS AM1I-A memang mendukung overclocking BCLK! Perlu diketahui, beberapa waktu lalu saat kami menguji platform AM1, kami tidak menemukan opsi ini di beberapa motherboard lainnya. Nah, sekarang mari lakukan praktik overclocking di AM1 ini!

Spesifikasi Testbed

DSC00741s   Berhubung rekan-rekan JagatReview yang lainnya sudah pulang ke Indonesia saat pengujian ini dilangsungkan, kami meminjam beberapa hardware yang kami butuhkan kepada beberapa rekan kami di HWBOT, dan berikut ini spesifikasi lengkapnya:
  • CPU: AMD Athlon 5350
  • Motherboard: ASUS AM1I-A
  • RAM: G.Skill DDR3-2400 CL10 1x4GB
  • GPU: Integrated
  • SSD: Kingston HyperX 3K 120GB
  • PSU: CM V1200
  • CPU Cooler: Stock HSF
Catatan seputar hardware:
  1. Kami hanya menggunakan satu keping DDR3, karena AM1 APU memang hanya memiliki single-channel memory controller. Penggunaan satu keping atau dua keping RAM pada 64-bit memory controller ini tidak akan banyak memberikan perbedaan performa. Berikutnya, kami menggunakan RAM DDR3-2400 untuk melihat seberapa jauh kemampuan dari memory controller APU AM1, tanpa dlimitasi oleh RAM-nya sendiri.
  2. Penggunaan PSU 1200W memang sangat overkill dan tidak dibutuhkan oleh platform AM1 karena platform ini sangat hemat daya. Disini PSU 1200W kami gunakan karena tidak ada PSU lain yang bisa kami pinjam :)

Intel OC Challenge for Amateurs diadakan Saat Computex!

$
0
0
intelUnleashTheBeast

intelUnleashTheBeast

Turnamen Overclocking mulai ramai! Tidak hanya di tingkat lokal dengan munculnya banyak turnamen overclocking, tetapi juga di tingkat internasional. Adrenalin yang naik saat kompetisi memang menjadi daya tarik tersendiri saat menonton maupun mengikuti lomba overclocking.

Saat ini, sudah banyak pula lomba yang dibuat khusus untuk overclocker amatir, yang tentu saja bertujuan untuk semakin mempopulerkan aktivitas ini di kalangan pengguna komputer. Salah satu contoh lomba amatir yang diadakan di negara kita adalah Amateur Overclocking Tournament (AOCT) yang diselenggarakan oleh Intel dan tim JAGATReview.

intelUnleashTheBeast

Intel, sebagai produsen prosesor terbesar saat ini, ternyata tidak hanya menggelar turnamen overclocking untuk amatir di Indonesia saja. Mereka bekerja sama dengan HWBOT, situs komunitas overclocking terbesar di dunia, mengadakan acara overclocking untuk amatir di Taiwan saat Computex berlangsung. Untuk bisa mengikuti turnamen tersebut, Anda hanya diminta untuk mengirimkan skor XTU ke HWBOT. Peserta nantinya akan dipilih secara acak dari overclocker yang telah mengirimkan skor XTU mereka. 8 peserta yang terpilih akan bertanding di Taiwan menggunakan motherboard Z97 dan Haswell Refresh seri K terbaru.

Limitasi hardware pada lomba untuk kualifikasi kali ini tidak terlalu banyak, Anda diharuskan untuk menggunakan prosesor Core i5 4670K atau i7 4770K, sedangkan untuk memori atau motherboard tidak terdapat limitasi. Perlu diketahui jika terpilih, Intel tidak menyediakan transport dan penginapan saat di Taiwan.

Tertarik untuk mengikuti lomba yang satu ini?

Computex 2014: Demo Overclocking #devilscanyon di Booth MSI

$
0
0
MSI - Computex 2014 - 08

MSI - Computex 2014 - 08

Serupa dengan apa yang mereka lakukan di tahun 2013 lalu, MSI, salah satu vendor motherboard terbesar dunia, menampilkan demo extreme overclocking di booth mereka di Computex 2014. Demo overclocking tersebut dibawakan oleh 4 overclocker ternama dunia, Thomas "pt1t", Christopher "Pepinorang", Alva "Lucky_n00b", dan Hendra "Coldest".

MSI - Computex 2014 - 09

Beberapa menit setelah pintu ke arena Computex 2014 dibuka, sesi demo extreme overclocking yang kali ini dibawakan oleh Alva "Lucky_n00b" dan Hendra "Coldest" langsung dimulai. Mereka akan mencoba mencari clock tertinggi yang bisa dicapai dengan prosesor spesial yang mereka gunakan, #devilscanyon. Setelah mempersiapkan peralatan selama beberapa menit, sesi demo tersebut akhirnya dimulai.

MSI - Computex 2014 - 08

Cukup banyak perwakilan media yang pagi tadi sudah memenuhi lt. 4 Nangang Exhibition Hall yang menyaksikan demo dari duo overclocker Indonesia ini. Beberapa bahkan terlihat antusias saat menyimak penjelasan dari Alva terkait sistem yang digunakan, berbasis motherboard Z97 MPower MAX AC dari MSI. Sesekali, penonton terlihat memberikan pertanyaan yang langsung dijawab oleh Alva dan Hendra.

Setelah menghabiskan waktu kurang lebih 20 menit, Alva dan Hendra berhasil mendapatkan clock speed tertinggi 6.4 GHz di prosesor yang mereka gunakan. Pengunjung yang berada di sekeliling booth MSI langsung memberikan tepuk tangan mereka kepada duo overclocker tersebut.

[caption id="attachment_256842" align="aligncenter" width="500"]*klik untuk memperbesar *klik untuk memperbesar[/caption]

Demo extreme overclocking dari MSI ini akan terus berlanjut hingga penutupan Computex 2014 nanti. Keempat overclocker yang mendapat kepercayaan dari MSI akan bergantian membawakan demo tersebut. Nantikan lanjutan laporan kami dari booth MSI, yang masih menyimpan banyak hal menarik lain, di Computex 2014.

Viewing all 997 articles
Browse latest View live